Empat Pimpinan Hoki Surabaya Dipecat
SURABAYA – Federasi Hoki Indonesia (FHI) Jatim mengeluarkan keputusan tegas kepada Pengcab FHI Surabaya. Empat pimpinan FHI Surabaya dikeluarkan dari organisasi tersebut karena dianggap tidak loyal dan membangkang. Jika dirunut, akar permasalahan polemik itu adalah pengusiran atlet hoki Jatim pada November 2017.
Sebelum menjatuhkan sanksi tersebut, FHI Jatim juga mengganjal pelaksanaan Piala Wali Kota XI yang berlangsung sejak 29 Juni lalu. Kejuaraan bertaraf nasional itu sepi. Hanya enam klub lokal yang ikut J
Daerah lain dilarang hadir garagara pemkot melarang atlet dari luar daerah untuk memakai lapangan itu. Hal tersebut tercantum dalam surat Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya yang hingga kini belum dicabut.
Ketua FHI Jatim Michael Donnie Gunawan mengeluarkan surat resmi pemecatan Kamis lalu (5/7). Tercantum nama empat pimpinan FHI Surabaya yang dia keluarkan. Yakni, Ketua Umum Tri Didik Adiono yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Ketua I Setyo Yudianto, Sekretaris Umum Erwan Praseto, dan Wakil Sekretaris Fitri Nachramory Oemar. ”Selama ini, mereka yang bertanggung jawab atas pembangkangan,” jelas Donnie kemarin.
Menurut Donnie, pengurus cabang (pengcab) FHI kabupaten/ kota adalah anggota FHI Jatim. Segala kebijakan yang dibuat harus mengacu kepada pengurus provinsi. Sedangkan FHI Surabaya selama ini dianggap telah melangar kebijakan yang telah dibikin FHI Jatim. Salah satu pelanggaran dilakukan dalam kejuaraan piala wali kota yang berlangsung hingga besok (8/7). Ketua Umum FHI Surabaya Tri Didik Adiono menganggap keputusan FHI Jatim aneh. Menurut dia, organisasi bersifat kolektif kolegial. Keputusan FHI Jatim juga seharusnya dilakukan setelah ada rapat pengurus di tingkat provinsi. Selain itu, sanksi oleh organisasi tidak bersifat personal, melainkan lembaga. ”Sampean tulis yang besar ya, Mas, bahwa Donnie tidak mengerti organisasi. Hoki ini organisasi, bukan perusahaan milik kakek moyangnya,” kata anggota Komisi A DPRD Surabaya itu.