Beri Jeda saat Sudah Tak Konsen
SURABAYA – Kegiatan membatik ternyata bisa menjadi salah satu aktivitas untuk meditasi. Diharapkan, lewat membatik, semua kesadaran bisa terfokus pada satu kegiatan itu. Apalagi jika batik tulis.
Kegiatan seperti menggambar pola, memegang canting, sampai menuangkan lilin pada pola yang sudah terbentuk tentu membutuhkan konsentrasi tinggi. Misalnya yang dilakukan di event Festival Seni Budaya Buddhis (FSBB) di SCC Ballroom Pakuwon Mall kemarin (6/7).
Para pengunjung yang datang untuk melihat budaya-budaya Buddhis yang dihadirkan dalam event itu diajak sejenak untuk bermeditasi dengan membatik. ”Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, bermeditasi tidak harus dengan duduk diam dan mengosongkan pikiran saja,” ujar Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Jawa Timur Irwan Pontoh.
Dia menyebutkan bahwa inti meditasi sebenarnya adalah memusatkan pikiran dalam satu kegiatan. ”Jadi, saat meditasi, kita seharusnya sadar sepenuhnya dengan apa yang sedang kita lakukan,” sambungnya. Tujuannya, tentu saat melakukan sesuatu itu bisa menghasilkan sebuah karya yang sempurna tanpa kesalahan.
Namun, Irwan juga membenarkan bahwa fokus dalam meditasi adalah hal yang sangat sulit. Pada kesempatan itu, dia mengajarkan kepada para pe- ngunjung untuk pelan-pelan saja dalam memulainya. Salah satu caranya adalah selalu membunyikan gong sebagai jeda untuk menarik napas sejenak dari konsentrasi yang mulai agak buyar.
”Ingat, setiap gong berbunyi, hentikan apa pun kegiatan yang sedang dikerjakan. Tarik napas, lalu keluarkan. Ulangi sampai tiga kali,” jelasnya kepada para peserta. Setelah jeda tersebut, para peserta dipersilakan untuk melanjutkan kegiatan.
Dengan begitu, pemula dalam bermeditasi bisa beradaptasi dan tidak kehilangan kesadaran saat membatik. ”Sebab, memang banyak orang yang ternyata raganya sedang bekerja, tapi pikirannya entah ke mana,” imbuh Irwan.