Kalau Ada Yang Main-Main, Silakan Laporkan!
Bupati Sambari Tetap Cermati Proses PPDB
GRESIK – Bupati Sambari Halim Radianto menyatakan ikut aktif mengawasi pelaksanaan PPDB. Dia berharap PPDB SD-SMP negeri di Gresik berjalan jujur dan berintegritas. ’’Kalau ada yang main-main, silakan laporkan,’’ tegasnya kepada Jawa Pos kemarin (6/7).
Sambari juga mencermati penelusuran dugaan penyimpangan di SMPN 1 Cerme. Sejauh ini, menurut dia, informasi penyimpangan di sekolah itu masih berupa dugaan. Dia menunggu laporan resmi dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik. ’’Kalau ada laporan yang masuk, pasti ditindaklanjuti. Inspektorat akan periksa,’’ terangnya.
Dia mengingatkan lagi jajaran pegawai Pemkab Gresik untuk tidak terlibat tindakan tercela. Misalnya, pungli dan suap. ’’Kalau ketahuan, pasti kami tindak,’’ tegas doktor alumnus Universitas Airlangga tersebut.
Bagaimana halnya dengan pelapor? Sambari menjanjikan reward bagi mereka. Tentu laporan harus disertai barang bukti. Jika pelapornya PNS, ada dua pilihan. Bisa memilih umrah atau naik pangkat satu tingkat. Bila pelapor adalah masyarakat umum, yang bersangkutan bisa dapat hadiah umrah. ’’Sayembara ini sudah lama kami umumkan. Ini bentuk keseriusan kami memberantas pungli di lingkungan pemerintah,’’ tutur Sambari.
Terkait dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB), Sambari mewanti-wanti semua pihak untuk melaksanakannya sesuai aturan. Selain itu, perhatikan anak dengan ekonomi kurang beruntung. Misalnya, anak janda miskin dan yatim piatu yang tidak mampu bersekolah. ’’Kami minta (mereka) dibantu. Saya bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai sistem pendidikan kita bakal membuat kebodohan kepada kaum miskin dan tidak punya,’’ tutur Sambari serius.
Kadispendik Mahin mengingatkan kembali soal pakta integritas. Penandatanganan pakta integritas itu dilakukan pada Jumat (22/6). ’’Seluruh kepala sekolah SD dan SMP negeri sudah tanda tangan. Jadi, mereka tahu isinya,’’ ungkapnya.
Isi pakta integritas, antara lain, Kasek dan panitia PPDB harus berperan aktif mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela. Yang bersangkutan juga diminta menolak bentuk pemberian. Baik berupa suap, hadiah, maupun bantuan apa pun. ’’Kalau menerima suap dalam bentuk apa pun, panitia pasti tergoda untuk tidak objektif,’’ ujar Mahin.
Dalam pakta integritas, Kasek dan panitia juga harus menghindari benturan kepentingan (conflict of interest). Nah, Sumarto, guru SMPN 1 Cerme yang diduga membocorkan jawaban tes potensi akademik (TPA), mengalami conflict of interest. Sebab, dia adalah ketua panitia PPDB SMPN 1 Cerme. Yang bersangkutan juga memiliki anak yang ikut seleksi di sekolah setempat. ’’Apakah itu penyebabnya, saya tidak tahu,’’ kata Kepala SMPN 1 Cerme M. Maftuh.
Saat diperiksa, Sumarto tidak mengaku sudah menyebarkan bocoran kunci jawaban. Namun, dia mengakui telah masuk ruang ujian atau tempat TPA. Dia beralasan hanya tolah-toleh memastikan TPA berjalan lancar. ’’Hak dia memberi alasan begitu. Tapi, sekolah tetap akan memberikan sanksi,’’ tandas Maftuh.