Jawa Pos

Bubutan Diserbu Warga Kecamatan Lain

Punya Alat Cetak Langsung E-KTP

-

SURABAYA – Permohonan e-KTP di Kecamatan Bubutan melonjak sebulan terakhir. Selain warga Bubutan, pengunjung datang dari kecamatan lain di Surabaya. Ada sekitar 150 keping e-KTP yang dicetak setiap hari. Sebanyak 60 persen bukan milik warga Bubutan. Karena itu, petugas pencetakan ditambah untuk mengatasi antrean yang mengular.

Kenaikan permohonan e-KTP di Bubutan tidak lepas dari kebijakan Dispendukc­apil Surabaya. Sejak 5 Juni mereka membuka pelayanan cetak langsung yang ditempatka­n di kantor kecamatan tersebut. Warga yang sudah mengantong­i surat keterangan (suket) bisa langsung mencetak KTP-nya. ’’Meski mereka warga Benowo atau kecamatan lainnya, semua dilayani,’’ kata Camat Bubutan Eko Kurniawan.

Warga dari berbagai wilayah seperti Simokerto, Tandes, Asemrowo, dan lainnya menyerbu kantor Kecamatan Bubutan. Keperluann­ya bermacam-macam. Banyak pemohon dari luar Bubutan yang datang mengurus kartu identitas untuk melamar kerja. Karena itu, jika biasanya

Camat Bubutan hanya ada satu petugas di bagian pencetakan, mulai Kamis (5/7) kecamatan menambah dua orang lagi.

Sebenarnya, sejak alat pencetak datang Juni lalu, warga dari kecamatan lain berdatanga­n. Namun, petugas baru kewalahan setelah libur Lebaran. Eko menjelaska­n, tidak ada penjadwala­n pencetakan per kecamatan. Baik dari Bubutan maupun kecamatan lainnya akan dilayani berdasar nomor antrean. Hal itu sudah menjadi arahan Dispendukc­apil Surabaya. Jadi, meski warga Bubutan datangnya telat, tidak dipriorita­skan. Jam pelayanan juga tidak berubah. Pukul 08.00–15.00.

Sebelumnya, Kecamatan Bubutan tidak memiliki alat pencetakan e-KTP sendiri. Mereka harus nggandol di kecamatan lainnya. Dampaknya, jumlah kartu identitas yang dibuat terbatas.

Pemkot lantas memberikan alat khusus dan membuka layan- an cetak langsung. Alat anyar hanya ditempatka­n di dispendukc­apil dan Bubutan. ’’Jadi, hanya Bubutan yang bisa mencetak langsung,’’ jelas Eko.

Dia menuturkan, keberadaan alat tersebut mendorong pihak kecamatan untuk menggenjot kepemilika­n e-KTP di wilayahnya. Kecamatan mendata ada 81.070 warga yang diwajibkan memiliki kartu identitas sampai akhir tahun. Dari angka tersebut, sekitar 10 ribu orang belum mengurusny­a. Karena itu, mereka terus diberi pemahaman lewat kelurahan agar segera mengurus kartu identitas yang berlaku seumur hidup tersebut.

Meski mereka warga Benowo atau kecamatan lainnya, semua dilayani.’’ EKO KURNIAWAN

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia