Konsep Sendiri Pesta Pertunangan
SURABAYA – Menyiapkan pertunangan hingga pernikahan adalah pekerjaan sehari-hari Cindy Natalia Gozali sebagai
wedding consultant. Maka, ketika menggelar pestanya sendiri, Cindy tahu yang harus dilakukan. Perempuan 26 tahun itu merayakan pertunangan dengan David Onggowinarso di Boncafe Gubeng pada Kamis (5/7). ”Dia udah kebiasaan
ngurusin wedding orang. Sudah tahu juga pengin bikin konsep kayak gimana. Paling minta saran dikit soal dekor atau baju,” cerita Nathalia, salah seorang rekan Cindy di perusahaan wedding organizer.
Cindy membuat hari pertunangannya itu dalam nuansa geometric-champagne. Meski prosesinya mengikuti rangkaian Ting Jin tradisi Tionghoa, tapi tidak ada sedikit pun unsur warna merah yang dimasukkan. ”Aku emang nggak mau terkesan totok banget,” ujar Cindy.
Konsep geometri direalisasikan dalam aksesori pada backdrop. Di situ juga terdapat detail emboss dedaunan dan huruf C-D yang merupakan simbol nama CindyDavid. Detail gambar daun itu juga menjadi motif embroidery yang bertaburan pada gaun berpotongan mermaid Cindy.
Cindy sudah meletakkan delapan baki dari keluarga David di meja seserahan. Dengan begitu, saat datang untuk meminangnya, keluarga David tidak ribet membawa baki seserahan lagi. Seserahan itu diletakkan dalam wadah-wadah terarium yang mendukung konsep geometri. Setiap baki memiliki 28 isian berbeda. Misalnya, cokelat, jeruk, apel, dan kue manco yang memiliki filosofi agar rumah tangga yang dibangun kelak bisa terus lengket atau awet.
Secara bergantian, Cindy memberikan teh anco dan misua kepada keluarga David yang beberapa di antaranya datang dari Jerman, negara asal ibundanya. Kemudian, kepada keluarganya. Pemberian itu merupakan tanda cinta sekaligus pengharapan agar hubungan mereka panjang umur, bahagia, serta dapat memiliki keturunan yang baik.