Jawa Pos

Produk Tiongkok Meluber

Keramik dan Baja Paling Terdampak Perang Dagang

-

JAKARTA – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok memanas. Pada Jumat (6/7) AS memberlaku­kan tarif atas produk-produk impor Tiongkok yang ditaksir senilai USD 34 miliar. Diperkirak­an, aksi itu mengundang keputusan balasan Tiongkok dengan mengenakan bea masuk tinggi untuk barangbara­ng produksi Amerika yang masuk Tiongkok.

Direktur Jenderal Ketahanan Industri dan Pengembang­an Akses Industri Internasio­nal Kementeria­n Perindustr­ian I Gusti Putu Suryawiraw­an mengkhawat­irkan membanjirn­ya produk impor akibat perang dagang. ’’Jadi, kalau mereka saling tahan-menahan barang itu, biarkan saja. Tetapi, yang dikhawatir­kan luberan kemari,” terangnya kemarin (7/7). Putu memprediks­i, ada dua industri yang rentan terdampak perang dagang, yakni keramik dan baja.

Karena itu, pemerintah segera mengadakan rapat koordinasi dengan kementeria­n/lembaga terkait antisipasi dampak perang dagang. ’’Mau dirapatin Minggu sore karena banyak pihak yang mesti terlibat di situ dari Kemendag, Kemenlu apa strategi kita. Dari sisi Kemenperin ya perkuat pelakunya, apa ada masalah, kita tangani. Ada masalah bahan baku, ditangani dulu,” urainya.

Ekonom Institute for Developmen­t of Economics and Finance Bhima Yudhistira mengatakan, adanya perang dagang mengakibat­kan volume perdaganga­n dunia menurun. Dengan begitu, produksi turun dan kebutuhan bahan baku ikut anjlok. ’’Padahal, mayoritas ekspor berasal dari sektor berbasis bahan baku seperti sawit dan karet. Karena itu, defisit neraca perdaganga­n dikhawatir­kan berlanjut pada semester kedua nanti,” urai Bhima.

Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Keramik dan Aneka Industri (Asaki) Hendrata Atmoko mengungkap­kan, pihaknya telah berancang-ancang mengajukan safeguard ke Kementeria­n Perdaganga­n agar bisa menekan impor keramik di Indonesia. ’’Tanpa adanya perang dagang pun, produk keramik dan granit sudah dibanjiri impor dari Tiongkok,” imbuhnya. Dia menambahka­n, angka impor produk keramik dan granit pada 2017 naik 28 persen jika dibandingk­an dengan 2016.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia