Jawa Pos

Brush Lettering yang Gampang tapi Susah

-

SURABAYA – Jesslyn A. Leander luwes menarik brush pen ke atas dan ke bawah. Dalam sekejap, muncul tulisan dengan bentuk yang cantik. Ketebalann­ya berbeda-beda. Bocah 12 tahun itu tengah menunjukka­n cara menulis yang dikenal dengan istilah brush lettering kepada beberapa peserta workshop di area Little Tokyo Pakuwon Mall kemarin (7/7).

Generasi zaman dulu mengenal teknik menulis halus. Di era milenial, teknik serupa dinamai lettering. Bedanya, penulisan lettering ini lebih bebas. Maksudnya, besar kecil atau ketinggian tiap-tiap huruf bisa diatur sesuka hati. Jesslyn sudah setahun terakhir menekuni teknik tersebut. Bahkan, dia sudah menghasilk­an buku yang membahas lettering.

Menurut Jesslyn, lettering bisa dibedakan menurut alat yang digunakan. ’’Karena sekarang sedang menggunaka­n brush pen, jadi namanya

brush lettering. Ada juga yang menggunaka­n cat air, jadi namanya watercolor lettering,’’ ujarnya. Lettering biasa digunakan untuk menulis quotequote, baik untuk desain sesuatu maupun hiasan.

Dalam workshop kali ini, perempuan yang masih duduk di bangku SMP Ciputra kelas VII itu mengajarka­n teknik dasar lettering tersebut. ’’Kuncinya adalah tebal dan tipis. Kalau

brush ditarik ke bawah berarti tebal. Sedangkan jika ditarik ke atas berarti tipis,’’ jelasnya.

Meski kelihatann­ya mudah, para peserta tampak kewalahan. Beberapa kali mereka terlihat masih sulit menentukan tebal tipisnya huruf yang dibuat. Dibutuhkan berkali-kali tarikan sehingga bisa menghasilk­an bentuk yang sesuai.

’’Tapi tenang, kali ini kita belajar pelanpelan saja. Mulai menarik garis, huruf A sampai Z, dan juga flourish-nya,’’ paparnya. Ya, pelajaran hari itu masih tentang bagaimana menulis masingmasi­ng huruf. Menurut Jesslyn, huruf yang paling sulit adalah huruf X dan Z. ’’Karena memang bentuknya berbeda,’’ sambungnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia