Tekan Kecelakaan, Satlantas Gencarkan Penindakan
GRESIK – Korban kecelakaan terus berjatuhan. Dalam enam bulan terakhir, ada ratusan orang yang menjadi korban. Jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu tercatat ada 314 kecelakaan selama Januari–Juni. Pada periode yang sama 2018, jumlahnya meningkat. Tercatat ada 325 kejadian di Kota Giri.
Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto menyebutkan, jumlah kejadian sampai Mei sejatinya lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Nah, pada Juni jumlahnya melonjak. ’’Tapi tidak di jalur mudik,’’ ujarnya kemarin (7/7).
Mantan Kasatlantas Polres Mojokerto itu mengatakan, bulan lalu anggota fokus pada Operasi Ketupat Semeru 2018. Intensitas penindakan para pelanggar lalu lintas berkurang. Akibatnya, banyak pengendara yang melanggar. Rata-rata kecelakaan disebabkan pelanggaran lalu lintas. Misalnya, kendaraan yang menerabas markah jalan. Ada pula yang nekat melaju di jalur berlawanan. Padahal, kondisi lalu lintas sedang ramai.
Karena itu, penindakan kembali digencarkan setelah Operasi Ketupat Semeru 2018 berakhir. ’’Kita mulai intens lagi,’’ tutur alumnus Akpol 2007 tersebut.
Menurut Wikha, penindakan menjadi salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Hal itu terbukti selama Operasi Patuh Semeru pada Mei. Satlantas mencatat hanya ada 17 kejadian. Fatalitasnya tidak terlalu parah. Ada 24 korban yang menderita luka ringan. Tidak ada luka berat atau korban meninggal.
Pada Februari satlantas mengadakan operasi setiap hari. Tanpa libur. Hasilnya, ratusan pelanggar terjaring razia. Angka kecelakaan turun drastis. Jumlahnya tidak sampai 10 selama sebulan. Artinya, penindakan menjadi cara efektif untuk menekan angka kecelakaan. Orang yang tidak punya surat izin mengemudi (SIM) tidak akan berani turun ke jalan. ’’Risiko kecelakaan bisa ditekan,’’ tutur polisi dengan tiga balok di pundak itu.