Pasar Kaget Tugu Pahlawan Batal Pindah
Ditolak Warga Kramat Gantung
SURABAYA – Rencana Pemkot Surabaya untuk memindahkan pasar kaget di kawasan Tugu Pahlawan batal. Warga di Jalan Kramat Gantung, calon lokasi baru, keberatan dengan adanya pasar yang hanya muncul setiap Minggu pagi itu. Satpol PP Surabaya memastikan pasar kaget tetap di lokasi semula hingga ditemukan alternatif lokasi lainnya.
Pemilik pertokoan di Kramat Gantung, Bubutan, protes karena mendadak ada garis-garis putih PKL di jalan tersebut. Padahal, mereka belum pernah mendapat sosialisasi. Tidak ada surat pemberitahuan yang disebar. ’’Tentu keberatan. Kok tiba-tiba jalan raya ditandai dan dipakai berjualan,’’ kata Helen, salah satu pemilik toko.
Dia sempat meminta pemkot menjelaskan terkait pemindahan PKL tersebut. Termasuk sampai jam berapa pasar dibuka. Dia khawatir lapak pedagang mengganggu aktivitasnya. Sebab, tokonya juga buka saat Minggu. Selain Helen, rasa keberatan disampaikan pemilik toko lainnya.
Andi Kurniawan, pengusaha perkakas rumah tangga, mengatakan belum pernah mendapat sosialisasi. Tidak ada pemberitahuan pemindahan pasar tumpah. Dia menunggu penjelasan pemkot terkait kebijakan tersebut.
’’Terutama soal sistem keamanannya nanti. Di toko banyak barang,’’ katanya. Dia menambahkan, pemkot harus bisa menjamin keamanan barang di pertokoan. Andi juga khawatir pedagang mengganggu lalu lintas di Kramat Gantung.
Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Bidang Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Surabaya Saiful Ikhsan menyatakan sudah mendengar penolakan warga atas pemindahan pasar tumpah. Menurut dia, sudah ada rapat lanjutan terkait protes tersebut. Pasar diputuskan tetap berada di Jalan Indrapura-Tembaan.
’’Kami mendengarkan semua masukan. Termasuk masyarakat,’’ ungkap Saiful. Menurut dia, petugas tidak bisa memaksa. Sebab, warga berhak menyampaikan keberatan.
Saiful menjelaskan, rencana pemindahan pasar mingguan muncul setelah petugas satpol PP mendengar keluhan pengendara. Pengguna jalan terganggu dengan pedagang yang menutup jalan. Ketika Minggu, lalu lintas tidak berjalan normal.
’’Nanti kami mengawal berlangsungnya pasar. Pedagang akan ditata lagi,’’ ucap Saiful. Dia menyebut ada batasan waktu yang diterapkan. Pedagang tidak boleh berjualan melebihi pukul 09.00.
Saiful tidak menampik bahwa kini petugas masih berupaya mencari lokasi alternatif untuk pedagang. Salah satu titik yang dibidik adalah Jalan Kemayoran. Ada komunikasi dengan warga setempat terkait rencana tersebut. ’’Semua akan dirapatkan dengan masyarakat,’’ papar Saiful.
Pasar kaget di kawasan Tugu Pahlawan dibuka sekitar pukul 05.00. Ada berbagai barang yang dipasarkan di sekitar cagar budaya tersebut. Mulai pakaian, makanan, hingga aksesori handphone. Selain itu, ada pedagang hewan peliharaan dan perabot rumah tangga. Selama ini pasar dadakan selalu ramai dikunjungi. Bukan hanya warga Surabaya. Tapi juga warga luar daerah.