Jawa Pos

Menulis Naskah Bersama Suami

-

CEMOOHAN yang menilai Meira Anastasia tak sepadan dengan sang suami, Ernest Prakasa, tidak membuatnya berlama-lama minder. Dia semakin aktif untuk berkarya. Selain menulis buku Imperfect, Meira mulai terjun ke dunia perfilman. Pasangan itu bekerja sama sebagai screenwrit­er alias penulis naskah.

Semua diawalinya dengan menjadi pengembang cerita Cek Toko Sebelah (CTS) yang naskahnya ditulis Ernest. Pada mulanya, Meira tidak pede saat diajak Ernest untuk menjadi pengembang cerita. Namun, hasil kerja sama keduanya sangat membanggak­an. CTS sukses besar secara komersial. Juga, mendapat banyak penghargaa­n di ajang perfilman.

Bahkan, saat Ernest membuat film Ngenest the Movie pada 2015, Meira memberikan masukan terkait plot cerita yang ditulis Ernest. Sebab, film tersebut merupakan adaptasi dari tiga jilid novel yang ditulis Ernest sebelumnya.

Setelah menjadi pengembang cerita, akhirnya Meira semakin percaya diri dalam bidang penulisan skenario. Di film Susah Sinyal yang dirilis pada Desember 2017, Ernest mengajak istrinya untuk menjadi penulis naskah. ”Susah Sinyal kan tentang hubungan ibu dan anak. Sebagai ibu, Meira pasti bisa memberikan masukan cerita yang lebih nyambung,” ujar Ernest sebelum film dirilis.

Susah Sinyal kembali mendapat respons positif. Di perhelatan Indonesian Box Office Movie Awards (IBOMA) 2018, Susah Sinyal

meraih tiga piala. Salah satunya adalah penulis skenario terbaik yang diraih Ernest dan sang istri, Meira Anastasia. ”Kami saling support

di cerita. Saya di komedi, Meira di drama,” tutur Ernest setelah acara.

Meira setuju jika saling support dan percaya adalah kunci keberhasil­an hubungan suami istri. Bukan cuma dalam hidup berumah tangga, tapi juga ketika berkarya. Masing-masing tidak boleh egois atau merasa paling benar. Juga, harus mau mengakui jika saran dari pasangan berguna bagi kelangsung­an karya. Perdebatan kecil mungkin ada, tapi bisa diselesaik­an dengan baik dan berakhir mulus.

Karena sering bekerja bersama suami, Meira jadi senang. Bagi Meira, momen dia dan Ernest meracik cerita film bukan cuma sebagai pekerjaan. Tetapi, juga menjadi

quality time bagi keduanya. Mereka bisa bekerja di mana pun dan kapan pun dengan suasana yang hangat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia