Bamsoet Sarankan Mundur dari Kabinet Lebih Dulu
JAKARTA – Kabar adanya menteri yang akan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019 memantik beragam reaksi. Khususnya terkait aturan yang mengizinkan mereka hanya mengambil cuti. Ketua DPR Bambang Soesatyo menyarankan para menteri itu mundur terlebih dahulu dari kabinet pemerintahan.
”Walaupun presiden memberikan lampu hijau dan izin cuti, hal itu berbenturan dengan moralitas sang menteri,” ujar Bambang setelah menghadiri upacara tradisi hari lahir ke-72 Bhayangkara di Istora Olahraga Senayan kemarin (11/7).
Dari sisi parpol, Bamsoet menyatakan bahwa Golkar mengambil sikap serupa. Yakni, menyarankan sang menteri mundur lebih dulu dari jabatannya sebelum nyaleg. Saran itu juga berlaku kepada kader Golkar yang saat ini menjadi menteri.
Saat ini kader Partai Golkar yang duduk di Kabinet Kerja ada dua orang. Yakni, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Sosial Idrus Marham. ”Kebetulan Idrus Marham dan Airlangga Hartarto tidak nyaleg,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengingatkan bahwa semua persyaratan caleg harus sesuai dengan ketentuan UU. Tak terkecuali terkait menteri yang maju menjadi calon anggota legislatif. ”Maka, ikuti saja ketentuan yang ada di UU,’’ ucapnya di Istana Kepresidenan Jakarta kemarin.
Sebagaimana diatur dalam UU Pemilu, lanjut dia, menteri tidak perlu mundur. Hanya, sebagaimana ketentuan UU Pemilu juga, pejabat negara tidak diperbolehkan kampanye. Dengan demikian, menteri yang melakukan kampanye pileg harus menjalankan cuti di luar tanggungan negara.
’’Kalau cuti pada saat kampanye kan sudah diatur dalam regulasi tentang cuti. Jadi, pejabat negara tidak boleh berkampanye, tak boleh, harus cuti,’’ imbuhnya.