Jawa Pos

Dua Sisi Indahnya Sepak Bola

-

13 JULI • CANDRA WAHYUDI • AINUR ROHMAN • ANGGER BONDAN

MOSKOW – Sepak bola tidak hanya menghadirk­an kemenangan. Tapi juga kekalahan. Tidak hanya menciptaka­n kegembiraa­n, juga kesedihan. Ironi itu tersaji setelah laga semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, kemarin dini hari (12/7).

Begitu wasit Cuneyt Cakir dari Turki meniup peluit panjang yang mengakhiri babak kedua masa perpanjang­an waktu, pemandanga­n berbeda hadir di atas lapangan. Yang menang bersorak-sorai. Yang kalah terdiam dalam kekecewaan.

Di satu sisi, para pemain Kroasia semburat merayakan sejarah kali pertama menembus final Piala Dunia. Mereka saling berpelukan. Pelatih Zlatko Dalic berlari tak tentu arah saking girangnya.

Dia bahkan sampai tersungkur di lapangan. Lu ka Modric dkk larut dalam euforia. Mereka bergerak menuju tribun penonton. Berbagi kebahagian dengan pendukung Kroasia.

Sementara itu, di sisi lapangan yang lain, para penggawa The Three Lions –julukan timnas Inggris– dirundung kesedihan. Marcus Rashford tidak kuasa menahan air mata. Pemain Manchester United itu terdiam di atas lapangan. Kapten Harry Kane berusaha tegar menerima kenyataan. Dia tidak menangis. Tapi, tatapan matanya kosong.

Beberapa pemain Inggris yang lain telentang di lapangan. Sementara itu, barisan pemain cadangan dan ofisial tim berusaha saling menguatkan. Pelatih Gareth Southgate memberikan selamat kepada arsitek Kroasia Zlatko Dalic sebelum kemudian mendatangi satu demi satu pemainnya. Menyalami, memeluk, dan menepuk pundak mereka.

Ketika para pemain Kroasia berpesta dengan pendukungn­ya, skuad Inggris juga berbagi kesedihan dengan ribuan fans mereka di sisi tribun yang lain. Pendukung Inggris memang berduka. Tapi, mereka tetap memberikan apresiasi untuk Kane dkk. Tidak hanya tepuk tangan yang meriah, suporter Inggris juga menyanyika­n lagu kebangsaan God Save the Queen.

Cukup lama para pemain Inggris berdiri di lapangan dan menghadap ke tribun suporter. Itulah cara mereka membalas dukungan dari fans. Di sela-sela itu, lantunan tembang Don’t Look Back in Anger karya Oasis berkumanda­ng dari fans Inggris. Mereka juga menyanyika­n lagu Three Lions

dengan lirik yang sangat fenomenal itu. It’s coming home, it’s coming home…

’’Ini momen yang tidak mungkin bagi saya untuk mengatakan sesuatu kepada para pemain pada saat seperti sekarang,’’ kata Southgate saat konferensi pers setelah pertanding­an yang diikuti Jawa Pos. ’’Kami baru saja kalah dalam pertanding­an yang sangat menentukan. Tidak mudah untuk melupakann­ya dengan cepat,’’ sambungnya.

Southgate sangat mengapresi­asi kerja keras pemainnya. Tidak hanya pada laga melawan Kroasia, tapi juga sepanjang perhelatan Piala Dunia 2018. Dengan rata-rata usia termuda kedua di antara kontestan putaran final Piala Dunia 2018, skuad Inggris tersebut punya masa depan cerah ke depan.

’’Mereka harus menggunaka­n pengalaman luar biasa ini untuk menjadi sebuah tim yang memenangka­n sesuatu. Pengalaman malam ini dan juga selama beberapa minggu terakhir harus membuat tim ini lebih kuat,’’ ungkap Southgate.

Kiprah Inggris di Rusia belum berakhir. Mereka harus menjalani laga perebutan tempat ketiga melawan Belgia di Saint Petersburg besok. Kalau menang, itu menjadi pencapaian terbaik The Three Lions setelah juara yang mereka raih pada 1966 di Wembley, London.

Di sisi lain, Kroasia juga mengejar sejarah yang lebih besar. Lolos ke final adalah pencapaian terbaik Vatreni –julukan timnas Krosia– dalam catatan partisipas­i mereka di Piala Dunia.

Kini tinggal selangkah lagi Kroasia menjadi juara dunia. ’’Ini sepak bola. Kami harus fokus menyiapkan permainan terbaik untuk final,’’ kata Zlatko Dalic, pelatih Kroasia.

 ??  ?? GAGAL KE FINAL: Marcus Rashford langsung tersungkur setelah wasit meniup peluit panja
GAGAL KE FINAL: Marcus Rashford langsung tersungkur setelah wasit meniup peluit panja
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS
 ??  ??
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? BIKIN MERIAH: Suporter Inggris membawa sejumlah peralatan musik saat mendukung tim kesayangan­nya di Stadion Luzhniki, Moskow, kemarin.
ANGGER BONDAN/JAWA POS BIKIN MERIAH: Suporter Inggris membawa sejumlah peralatan musik saat mendukung tim kesayangan­nya di Stadion Luzhniki, Moskow, kemarin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia