Nge-Boo Vida, tapi Dukung Kroasia
BANYAK fans Rusia di Luzhniki Stadium kemarin yang gemas terhadap bek tengah Kroasia Domagoj Vida. Betapa tidak, pemain 29 tahun tersebut dianggap membawa-bawa urusan politik yang sangat sensitif ke arena sepak bola.
Setelah kemenangan atas Rusia pada partai perempat final (7/7), Vida tampil dalam sebuah video. Di dalam video itu, dia mengatakan bahwa victory tersebut dipersembahkan untuk Ukraina. Tentu saja, orang Rusia sangat peka dengan hal itu.
Hubungan Rusia dan Ukraina sedang renggang. Terutama sejak Moskow mengambil alih Crimea pada 2014. Banyak yang menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Vladimir Putin berada di belakang separatis yang beraksi di wilayah Ukraina bagian timur.
Awalnya, penonton di Luzhniki Stadium tidak memedulikan atau tidak ingat ucapan kontroversial Vida. Namun, pada tengah babak pertama, tiba-tiba siulan dan teriakan booo terus menggema saat Vida menguasai bola. Memang, pertandingannya adalah Inggris melawan Kroasia. Namun, bisa disebut bahwa penonton terbesar dalam game kemarin adalah warga Rusia. Bahkan, banyak suporter Inggris yang sampai bingung kenapa Vida yang di-boo.
Dimitry Solokov, seorang fans Rusia asal Moskow, menuturkan bahwa ucapan Vida seperti memantik api. Dia menganggap bek Besiktas tersebut tidak sensitif terhadap perasaan rakyat Rusia.
Meski begitu, Solokov yang merupakan fans fanatik Lokomotiv Moscow itu masih mendukung Kroasia. Ada dua alasan. Pertama, dia tidak suka Inggris. Kedua, Kroasia masih terhitung bangsa Slavic. Jadi ya, masih serumpun dengan mayoritas penduduk Rusia.
’’Saya bisa mengerti Vida mengucapkan itu. Dia adalah pemain Dynamo Kiev selama lima tahun (2013–2018),’’ kata Solokov kepada Jawa Pos di Luzhniki Stadium. ’’Namun, saya suka Kroasia karena salah satunya ada (Vedran) Corluka. Dia pemain Lokomotiv. Saat juara musim lalu, kontribusinya luar biasa,’’ imbuhnya.