24 Ribu Tiket Ludes dalam 2 Jam
Aldi dan rekannya lega. Di belakangnya masih ada ribuan orang yang tidak seberuntung mereka. Pulang dengan tangan kosong.
Animo penonton memang jauh lebih besar dibandingkan laga sebelumnya, Indonesia melawan Thailand, pada Senin (9/7). Saking tingginya antusiasme warga, barisan antrean dimulai pukul 01.00. Melihat begitu banyaknya calonpenonton,panpelmemajukan jadwal penjualan tiket. Seharusnya pukul 09.00 menjadi pukul 07.30. Di tengah proses penjualan itu, seorang pembeli pingsan. Dia pun digotong keluar dari kumpulan orang itu. ’’Ada 24 ribu tiket yang kami jual di loket,’’ jelas Media Officer PSSI Bandung Saputra.
Tidak sampai dua jam, tepatnya pukul 09.15, sebanyak 24 ribu tiket habis. Satu pembeli maksimal mendapat dua tiket. Begitu panpel dibantu polisi mengumumkan tiket yang sudah habis, ribuan orang yang tidak kebagian tiket kecewa.
Kericuhan terjadi. Para calon penonton saling dorong. Pagar pembatas antrean ambruk. Polisi bergerak cepat mengendalikan keadaan. Orang-orang balik meski dengan rasa sedih. Apalagi setelah menemui calo di area stadion.
Semakin siang jumlah calo semakin banyak. Harga yang ditawarkan semakin tinggi. Tiket ekonomi dijual dua kali lipat. Bahkan tiga kali lipat. PSSI enggan turun tangan. Bandung pun tidak mau menjawab pertanyaan tentang calo.
Untuk menjaga puluhan ribu penonton itu, pihak kepolisian menerjunkan 400 personel tambahan. Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji menyatakan, banyaknya personel itu berdasar analisis. Menurut dia, pertandingan Indonesia melawan Malaysia menyedot antusiasme masyarakat. ’’Dalam waktu singkat, 24 ribu tiket terjual,’’ tuturnya.
Tingginya animo warga bukan tanpa sebab. Laga melawan negeri jiran bukan hanya tentang sepak bola. Di dalamnya juga dibumbui gengsi tinggi. ’’Demi kenyamanan dan keamanan pertandingan, penjagaan perlu ditingkatkan,’’ jelasnya.
Untuk mengobati kekecewaan warga yang kehabisan tiket, pihaknya berkoordinasi dengan panitia untuk menyediakan tiga layar lebar. Suporter tetap bisa menonton perjuangan anak asuh Indra Sjafri di sekitar stadion.
Lulusan Akpol 1995 itu menambahkan, penjagaan tidak hanya difokuskan di Stadion Gelora Delta. Dia juga meminta jajarannya mengamankan jalanan sekitarnya.