Jawa Pos

Bukan Hanya Pesta Prancis dan Kroasia

-

KAMI bertemu dalam perjalanan menuju Kazan. Untuk menonton pertanding­an 16 besar Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Argentina.

Kepada Jawa Pos, Jean Michel Gazet mengatakan, setelah pertanding­an itu, akan langsung pulang ke negaranya. Meski perjalanan dari Paris menuju Moskow relatif pendek, hanya tiga jam penerbanga­n, dia mengatakan tidak akan menonton Les Bleus –julukan timnas Prancis– bertanding lagi

Andai tim tersebut lolos ke babak selanjutny­a. ”Saya baru akan kembali ke Moskow ketika laga final,” ucap pendukung Paris Saint-Germain tersebut, lantas tersenyum tipis.

Yakin Prancis masuk final, ya? ”Oh iya, jelas! Kami memiliki tim yang sangat kuat. Lini tengah kami adalah salah satu yang terhebat di dunia,” imbuhnya ketika itu.

Keyakinan Gazet tersebut ternyata terealisas­i. Prancis benarbenar mencapai final Piala Dunia ketiga dalam sejarah mereka. Pada partai puncak di Stadion Luzhniki, Moskow, malam ini WIB, Prancis akan menghadapi tim kejutan Kroasia.

Berbeda dari Gazet, fans Kroasia merasa bahwa keberhasil­an timnya menembus final adalah sebuah kejutan besar. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Vatreni –julukan timnas Kroasia– akan melangkah sejauh ini.

Bogdan Juric, salah seorang fans Kroasia, mengatakan bahwa tim nasionalny­a mencatat sebuah pencapaian yang sangat penting. Mencapai final Piala Dunia bukan prestasi sembaranga­n untuk negeri berpendudu­k sekitar 4 juta jiwa dan baru ”merdeka” pada 25 Juni 1991 tersebut.

Akhirnya, kata Juric, dirinya bisa move on dari catatan sensasiona­l Kroasia ketika menempati peringkat ketiga Piala Dunia 1998. Saat itu Davor Suker dkk memang tampil sangat luar biasa dan merebut hati banyak penggila sepak bola di seluruh dunia.

”Pahlawan terbesar saya tentu saja adalah para pria luar biasa dari 1998. Namun, apa yang ditunjukka­n para pemain era sekarang tidak kalah mengagumka­n,” kata Juric saat bertemu dengan Jawa Pos di Luzhniki setelah semifinal melawan Inggris pada Kamis dini hari WIB lalu (12/7).

Dari Moskow, aura final memang lebih terasa kuat kemarin. Fans dari Prancis dan Kroasia mulai memadati tempat-tempat wisata paling penting di Moskow, terutama di Lapangan Merah.

Bukan hanya pendukung Kroasia dan Prancis, ratusan fans dari Amerika Latin juga masih bertahan dan terlihat dengan bangga memakai kostum tim nasional masing-masing di jalan-jalan Moskow. Yang paling tampak adalah pendukung dari Meksiko, Argentina, Brasil, dan Kolombia. Walau tim masingmasi­ng sudah lama tersingkir, mereka masih ingin bertahan.

”Saya sudah memiliki tiket final karena yakin Brasil akan menembus final,” kata Eduardo Tawil, fans Brasil dari Kota Sao Paulo. ”Tetapi, ternyata kami gagal. Saya kecewa. Tetapi, ya sudah, saya toh akan tetap menonton pertanding­annya,” tambah fans berat Palmeiras tersebut.

Selain pertanding­an, penyelengg­ara Piala Dunia akan menyiapkan pesta penutupan. Para penampil pada closing ceremony, yakni Era Istrefi, Will Smith, dan Nicky Jam, mengaku sudah siap untuk menghibur penonton di Luzhniki Stadium dan seluruh dunia. Kemarin, bersama dengan sutradara pesta penutupan Felix Mikhailov, mereka menggelar konferensi pers di Moskow.

Bagaimana bentuk upacara penutupan, masih dirahasiak­an. Namun, yang jelas, Will Smith dkk akan menyanyika­n lagu Piala Dunia 2018 yang berjudul Live It Up. ”Ini adalah ajang olahraga terbesar di dunia. Saya sangat bangga dan terhormat menjadi bagian dari ajang ini,” kata Smith.

 ?? JAWA POS PHOTO ??
JAWA POS PHOTO
 ?? SERGEI KARPUKHIN/REUTERS ?? SIAP SIAGA: Polisi Rusia berjaga dekat Katedral St Basil dan Mausoleum Vladimir Lenin di Moskow kemarin.
SERGEI KARPUKHIN/REUTERS SIAP SIAGA: Polisi Rusia berjaga dekat Katedral St Basil dan Mausoleum Vladimir Lenin di Moskow kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia