Sakralnya Hantaran Pernikahan
SURABAYA – Hantaran menjadi salah satu kebutuhan dalam prosesi pernikahan. Pemberian dari pasangan laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya itu diberikan berdasar makna sakral tanpa meninggalkan kebutuhan yang ada.
Pembuat hantaran asal Surabaya Erlin Yuliane Soenarto menyatakan, kebanyakan kliennya meminta hantaran yang dibentuk menyerupai masjid. Maknanya adalah pernikahan tersebut diberkati karena disatukan melalui agama. ’’Masjid mewakili hal yang sakral buat mereka. Sebagai pengingat akan berkat,’’ ucap Erlin.
Isinya tentu tak jauh dari kebutuhan beribadah. ’’Isinya mukena, sajadah, Alquran, dan tasbih,’’ ujar perempuan yang berdomisili di Surabaya Barat itu.
Dalam pembuatannya, pemilihan warna menjadi keputusan yang paling awal dibuat. ’’Biasanya disesuaikan dengan tema warna pernikahan,’’ imbuhnya. Jika tak ada tema warna khusus, pasangan calon pengantin bisa memilih berdasar warna kesukaan mereka. Hiasanhiasan yang disematkan masih berkisar pada pita, renda, brokat, dan monte.
’’Bisa juga ditambah bunga jika tidak keberatan,’’ jelas pemilik Taman Kado tersebut.
Tangannya yang mungil merapikan potongan kain yang ada agar tak terlihat serabutan. Sebelum menjadi menara masjid, Erlin menggulung karton tipis putih. Kali ini ada dua menara. Erlin memastikan keduanya memiliki ukuran yang sama. Barulah kemudian, dia melapisi gulungan karton itu dengan kain. Begitu pun kubah masjid yang dibuatnya dari karton dan kain. Kain mengilap dipilih untuk menambah kesan mewah pada hantaran.