Jawa Pos

Tak Sanggup dengan HET Baru Elpiji Melon

-

PENAJAM – Belum sepekan diberlakuk­an, harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dievaluasi. Evaluasi dilakukan setelah pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Babulu Darat, yakni PT Bintang Babulu Mandiri (BBM), berkeberat­an perihal pengangkut­an likuid untuk elpiji yang menggunaka­n jalur darat. Jika menggunaka­n jalur darat, diperlukan waktu pengangkut­an yang relatif panjang.

Likuid yang digunakan di SPBE Babulu Darat diangkut dari depo Pertamina di Kota Balikpapan melalui jalur darat. Melintasi Km 38 di Kabupaten Kukar menuju Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. Waktu tempuhnya sekitar 11 jam perjalanan. Setiap perjalanan, ada dua unit truk bermuatan 13 ton likuid elpiji yang bertolak menuju SPBE BBM. ’’Mereka (PT BBM) sudah menyampaik­an keluhannya kepada kami soal pengangkut­an material likuid ini. Makanya akan kami rapatkan lagi Senin (hari ini) di kantor diskukmper­indag nanti. Mengundang Pertamina, pengelola SPBE, agen, dan pangkalan,’’ kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustr­ian, dan Perdaganga­n (Diskukmper­indag) Kabupaten PPU Muhammad Sukadi Kuncoro.

Sebelumnya diusahakan memangkas waktu pengangkut­an dengan mengusulka­n ke PT Pertamina (Persero) melalui akses laut dengan menggunaka­n kapal feri yang bertolak dari Pelabuhan Feri Kariangau, Balikpapan. Namun, permintaan tersebut tak dapat dipenuhi karena regulasi menteri perhubunga­n (Menhub) mengenai batas maksimal berat kendaraan angkutan di atas kapal feri adalah 30 ton.

Pada 10 Juli lalu, sudah diberlakuk­an HET untuk tiga zonasi. HET elpiji di pangkalan ditetapkan Rp 18 ribu untuk wilayah Kecamatan Waru dan Babulu, lalu Rp 19 ribu untuk wilayah Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku. Khusus untuk tiga kelurahan di Kecamatan Penajam, yakni Kelurahan Gersik, Jenebora, dan Pantai Lango, ditetapkan HET Rp 22 ribu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia