Mampu Atur Kompresi Otomatis
KANKER payudara masih menjadi momok bagi perempuan. Menurut studi dari Breast Cancer Statistics, kanker payudara menjadi kanker kedua yang paling mematikan bagi perempuan di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru. Sebanyak 40.610 perempuan di AS diperkirakan meninggal akibat kanker payudara pada 2017.
Deteksi dini merupakan cara ampuh untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien. ’’Satu di antara delapan perempuan di dunia sangat berpotensi mengidap kanker payudara sehingga deteksi kanker payudara sangat diperlukan,’’ kata Prof Dr dr Ami Ashariati SpPD-KHOM, spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik yang berpraktik di Siloam Hospitals Surabaya.
Deteksi dini bisa dilakukan dengan menggunakan mamografi, alat khusus berteknologi sinar-X. Mamografi bisa digunakan untuk skrining dan memastikan sebuah benjolan ganas atau tidak.
Selama ini banyak perempuan yang takut melakukan mamografi karena khawatir sakit pada payudara. Belakangan berkembang alat mamografi tiga dimensi dengan teknologi yang meminimalkan rasa sakit tersebut. Berbeda dengan mamografi biasa, kekuatan kompresi akan diatur otomatis berdasar ukuran payudara pasien. ’’Ada sensor yang mengatur ketika tekanan sudah pas, tidak akan ditambah lagi. Itulah yang membuat alat ini lebih nyaman digunakan,’’ jelas Dr dr Anggraeni Dwi SpRad(K), spesialis radiologi Siloam Hospitals Surabaya.
Selain itu, alat tersebut menurunkan 30 persen dosis radiasi tanpa mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan. Gambaran klasifikasi berukuran kecil pun bisa tampak.