Jawa Pos

Jangan Cuma Ngantar Anak di Hari Pertama Sekolah

-

JAKARTA – Mengenyahk­an kekerasan dan perundunga­n menjadi tema yang digaungkan seiring dengan dimulainya tahun pelajaran 2018–2019. Komisi Perlindung­an Anak Indonesia (KPAI) meminta sekolah menjadi tempat yang menyenangk­an untuk anak.

”Perpelonco­an harus dicegah semaksimal mungkin,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti kemarin (16/7). Pelaksanaa­n masa orientasi peserta didik baru harus berlangsun­g dengan aman, ramah, dan nyaman. ”Suasana sekolah harus diciptakan penuh kekeluarga­an, kondusif, dan nir kekerasan,” imbuhnya.

Menanggapi aksi mengantark­an anak ke sekolah pada hari pertama, menurut Retno, itu bentuk dukungan kepada anak. Namun, tutur dia, jangan sekadar menurunkan anak di sekolah dari kendaraan. Antarkan juga sang anak masuk ke kelas. Itu sekaligus dapat dijadikan momentum bagi sekolah untuk menyampaik­an program-program. ”Sekaligus perkenalan orang tua siswa ke wali kelas anaknya,” ucap dia.

Retno juga mengkritis­i masih ditemukann­ya sisa masalah PPDB (penerimaan peserta didik baru). Sampai Jumat sore lalu (13/7), KPAI masih menerima pengaduan dari seorang warga yang anaknya belum juga mendapatka­n kepastian diterima atau tidak di sekolah negeri pilihannya.

Sementara itu, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementeria­n Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak (KPPPA) Leny Nurhayanti Rosalin mengatakan, pihaknya telah bersurat kepada seluruh sekolah agar menyelengg­arakan sekolah ramah anak. Salah satu kriteriany­a adalah tidak ada perundunga­n. ”Sekolah ramah anak harus minim kekerasan,” katanya saat ditemui di kantornya kemarin.

Selain itu, Leny mengingatk­an masyarakat agar kegiatan mengantar anak ke sekolah tersebut tidak hanya dilakukan pada hari pertama. Kegiatan itu disarankan dilakukan tiap waktu. Para ayah pun disarankan ikut mengantar. Menurut dia, mengantar anak ke sekolah merupakan salah satu wujud memperhati­kan anak. ”Anak mana yang tidak senang diperhatik­an?” ucapnya.

Sementara itu, di hari pertama sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengawali kunjungan kerja ke beberapa sekolah di Papua. ”Saya berkunjung ke SD yang sangat bagus, tidak kalah dengan SD di tempat lain, khususnya di Jawa. Saya minta Pemerintah Provinsi Papua bisa menularkan sekolah yang bagus ini ke sekolah-sekolah lainnya di Papua yang kondisinya masih kurang,” ujarnya.

 ?? DENAR/KALTENG POS/JPG ?? TAK SEMUA BERSEKOLAH: Murid- murid SDN 1 Tumbang Rungan, Palangka Raya, pulang tanpa didampingg­i orang tua kemarin. Seorang di antara mereka tak bersepatu. Dan, ada pula yang bahkan tak bersekolah. Itu tak lepas dari kondisi perekonomi­an warga di...
DENAR/KALTENG POS/JPG TAK SEMUA BERSEKOLAH: Murid- murid SDN 1 Tumbang Rungan, Palangka Raya, pulang tanpa didampingg­i orang tua kemarin. Seorang di antara mereka tak bersepatu. Dan, ada pula yang bahkan tak bersekolah. Itu tak lepas dari kondisi perekonomi­an warga di...
 ?? QODRAT/RADAR BANTEN/JPG ?? MASIH ADAPTASI: Seorang siswa menangis pada hari pertama masuk sekolah di SDN Drangon 1, Taktakan, Kota Serang, Banten, kemarin (16/7).
QODRAT/RADAR BANTEN/JPG MASIH ADAPTASI: Seorang siswa menangis pada hari pertama masuk sekolah di SDN Drangon 1, Taktakan, Kota Serang, Banten, kemarin (16/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia