Sidang Pertama Pembobol Tokopedia Rp 568 Juta
SURABAYA – Aris Prasetyo, Doni Darmawan, Ardhi Setianto, dan Jumari kemarin (16/7) terlihat lemas di PN Surabaya. Empat pria tersebut menjalani sidang pertama atas perbuatannya membobol aplikasi belanja daring, Tokopedia. Mereka didakwa bersekongkol membobol sistem penjualan toko tersebut. Kerugiannya mencapai Rp 568 juta.
Aksi itu dimulai dari ketidaksengajaan Aris Prasetyo saat membeli pulsa dengan menggunakan toko cash dalam aplikasi tersebut. Mahasiswa yang tinggal di Apartemen Gunawangsa, Jalan Menur Pumpungan, itu awalnya membeli pulsa Rp 100 ribu dari situs belanja tersebut Januari lalu. Dari pembelian itu, dia mendapatkan cash back Rp 25.000 yang tersimpan di e-money aplikasi tersebut.
Setelah itu, dua handphonenya tanpa sengaja terhubung dengan aplikasi belanja online secara bersamaan. Ketika itu dia masih belum menyadari telah melakukan top-up pulsa Rp 25 ribu yang merupakan cash back dari promo sebelumnya. Pulsa itu masuk ke aplikasi di dua handphone-nya sehingga mendapatkan Rp 50 ribu.
Dari situ, dia menemukan celah pada aplikasi belanja online itu untuk mendapatkan banyak pulsa hanya dengan membayar sedikit. Aris kemudian terus mengulanginya. Bahkan, dia berusaha melakukannya secara lebih terencana dengan mengajak tiga temannya, Ardhi Setianto, Jumari, dan Doni Darmawan.
Mereka melakukannya dengan mengoneksikan aplikasi melalui laptop yang juga terhubung dengan empathandphone. Tidak tanggungtanggung, 2.000 kartu operator seluler digunakan dalam praktik itu yang dihubungkan dengan 10 handphone dan empat laptop.
Dari sekali praktik menggunakan satu nomor seluler, mereka bisa mendapatkan keuntungan pulsa Rp 1 juta–Rp 4 juta. Aksi tersebut diketahui pihak Tokopedia dan dilaporkan ke polisi.
’’Kami mulai curiga karena normalnya saldo toko cash minimal nol, tetapi ada sampai ribuan akun yang di toko cash saldonya minus,’’ ujar kuasa hukum Tokopedia Theodorus Lando saat menjadi saksi di persidangan.
Keempat terdakwa kemudian menjual pulsa hasil pembobolan itu melalui media sosial. Mereka menawarkannya melalui media sosial dengan potongan harga sampai 20 persen. Salah satu yang berminat membelinya adalah Darmawan Heru Budi Santoso.