Jawa Pos

Titah Ditemukan di Mojoagung

Pelaku Sempat Minta Tebusan Rp 5 Juta

-

SIDOARJO – Doa yang dipanjatka­n Sri Mandayati dan Amirullah Alamin akhirnya terkabul. Mereka akhirnya bisa kembali memeluk buah hatinya, Iftitah Rizky Ramadhani, yang dibawa lari pamannya, Eko Ariyanto. Kegalauan selama empat hari terhapus sudah.

Kemarin (17/7) pukul 00.30 pasangan suami istri tersebut bersama anggota Polsek Krian menjemput Titah, sapaan akrab Iftitah Rizky Ramadhani, di Alun-Alun Mojoagung. Dia sendirian berada di dekat sentra pedagang kaki lima. ’’Alhamdulil­lah. Selama perjalanan pulang, saya peluk terus,” tutur Sri saat dijumpai di rumahnya kemarin.

Lokasi Titah terdeteksi dari seorang perempuan yang meneleponn­ya Minggu lalu (15/7). Perempuan itu mengungkap­kan keinginann­ya membantu mencari Titah dari handphone Dafa. Sekadar informasi, Dafa adalah sepupu Titah yang juga dibawa pergi oleh pelaku pada Jumat (13/7). Namun, Dafa ditinggal di Terminal Purabaya. Sementara itu, Titah dan pelaku diduga naik bus ke arah Ambulu. HP Dafa juga diambil pelaku.

’’Saya tak kenal dengan perempuan itu. Dia ngakunya asal Indramayu,’’ kata warga Desa Jerukgampi­ng, Krian, itu. Beberapa jam kemudian, perempuan yang sebut saja bernama Bunga tersebut memberi tahu bahwa nomor HP Dafa sudah aktif. Dia juga dikirimi beberapa rekaman percakapan Bunga yang menelepon Eko. Saat itu, Bunga berpura-pura menjadi Sri.

Pada salah satu rekaman, ada suara Titah. ’’Titah bilang mama sinio (ke sini), Titah kangen. Gak tau ini di mana,’’ ucap perempuan 36 tahun itu. Ada juga rekaman percakapan lainnya. Yakni, Eko minta tebusan Rp 5 juta. ’’Saya diminta Bunga tak boleh menelepon Eko. Biar dia (bunga, Red) saja,’’ lanjutnya.

Keesokan harinya, Sri diperboleh­kan menelepon Eko. Saat ditelepon, pelaku minta ditransfer uang Rp 2 juta. ’’Lama-kelamaan hanya minta Rp 500 ribu untuk mengambil Titah,’’ ucapnya. ’’Pelaku bilang ditunggu di Alun-Alun Mojoagung pukul 22.00,” sebutnya.

Amirullah bersama Sri lantas melaporkan hal itu ke Polsek Krian. Kapolsek Krian Kompol Saibani menyatakan, petugas mengantark­an pasangan suami istri tersebut ke lokasi. Tiba di lokasi, beberapa petugas disebar untuk memantau kondisi. ’’Tak lama di lokasi, ayahnya keluar mobil lihat anaknya,” katanya. Saat itu, Titah hampir dibawa orang lagi. Beruntung, Amirullah langsung menghampir­inya. ’’Kondisinya baik dan anaknya tidak terlihat tertekan,” ucapnya.

Petugas tidak menemukan jejak Eko. Saibani mengatakan, Eko sempat pergi sejenak meninggalk­an Titah untuk membeli pulsa. Namun, dia tidak kembali. ’’Hingga pukul 02.00, kami tunggu dan tidak ketemu,” tuturnya.

Saibani menambahka­n, pelaku terancam pasal perlindung­an anak. Walaupun saudara sendiri, membawa kabur anak dan meminta tebusan merupakan tindakan pidana. ’’Kami masukkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). Dan akan terus ditelusuri mulai dari orang terdekat,” imbuhnya.

 ?? ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS ?? TAK MAU BERPISAH: Titah mencium pipi ibunya, Sri Mandayati. Dia kangen berat dengan ibunya.
ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS TAK MAU BERPISAH: Titah mencium pipi ibunya, Sri Mandayati. Dia kangen berat dengan ibunya.
 ?? ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS ?? GALI INFORMASI: Amirullah Alamin (kanan) bersama Titah berbincang dengan Kapolsek Krian Kompol Saibani kemarin.
ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS GALI INFORMASI: Amirullah Alamin (kanan) bersama Titah berbincang dengan Kapolsek Krian Kompol Saibani kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia