Modal Genjot Prestasi Dunia
JIV Terverifikasi UCI
JAKARTA – Indonesia makin siap menyelenggarakan Asian Games (AG) 2018. Paling anyar, Indonesia sah memiliki arena balap sepeda nomor trek berkelas dunia. Jakarta International Velodrome (JIV) yang merupakan venue baru AG 2018 sudah mendapat sertifikasi dari Federasi Olahraga Sepeda Internasional (UCI). Kemarin venue yang berada di Rawamangun, Jakarta Timur, itu menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepeda Asia (ACC) Ongkar Singh. Wajah Singh tampak semringah begitu memasuki arena balap. Menurut dia, JIV sangat megah. ’’Wonderful arena. The best in Asia. One of the
best in the world,’’ ungkapnya kagum. Pujian itu lantas disambut tepuk tangan Ketua ISSI Raja Sapta Oktohari beserta pengurus dan tim pelatih yang mendampingi.
Singh akan merekomendasikan kepada seluruh negara di Asia bahwa JIV sangat layak untuk menggelar turnamen kelas dunia. Bahkan, Olimpiade. Tidak ada komplain dari dia.
Sejatinya JIV terverifikasi setelah PB ISSI menerima surat elektronik dari Kepala Trek UCI Gilles Peruzzi pada 30 Mei lalu. ’’Melalui verifikasi yang dilakukan dan perincian yang terdapat dalam file teknis, JIV terverifikasi dan masuk kategori 1 sesuai dengan ketentuan aturan UCI. Homologasi (pengesahan berkala) ini diberikan untuk jangka waktu sepuluh tahun atau sampai 2 Mei 2028.’’ Demikian isi surat tersebut.
Okto –sapaan Raja Sapta Oktohari– berharap, kehadiran velodrom nan megah tersebut akan berbanding lurus dengan perkembangan olahraga balap sepeda Indonesia. Terutama pada nomor trek. Apalagi, nomor tersebut menyediakan banyak medali emas di berbagai ajang multievent. ’’Dengan adanya velodrom, kompetisi sepeda di tanah air akan bangkit. Setelah Asian Games, kami akan rutin menggelar kompetisi kelas dunia,’’ kata pria yang juga menjabat ketua panitia penyelenggara Asian Para Games itu (Inapgoc).
Tetapi, tampaknya, realisasi medali emas bakal sulit terpenuhi pada AG 2018. Pelatih pelatnas nomor trek Nur Rochman mengatakan, dari nomor trek, dirinya realistis hanya berpeluang medali. Di nomor jarak pendek keirin, misalnya. Jepang menjadi lawan terberat pada kategori putra. Tomoyuki Kawabata merupakan peraih perak Kejuaraan Dunia Mo Trek 2018 yang digelar di Belanda pada Maret lalu.
Dari kawasan Asia Tenggara, Malaysia patut diwaspadai. Azizulhasni Awang akan menjadi andalan negeri jiran itu untuk merebut medali dalam multievent empat tahunan se-Asia tersebut. Awang tercatat sebagai pengoleksi medali perunggu Olimpiade 2016 dan Juara Dunia 2017. Indonesia akan bertumpu kepada Terry Yudha Kusuma, Ahmad Raditya, dan Puguh Ahmadi di Asia.