Jawa Pos

Sebelum OTT Eni, Sofyan Temui Legislator

KPK Dalami Arahan Dirut PLN dalam Proyek PLTU Riau 1

-

Proyek ini kan sangat besar. Diduga ada bagian dari proses di proyek tersebut yang menggunaka­n pengaruh-pengaruh atau dugaan aliran dana pada penyelengg­ara negara.”

FEBRI DIANSYAH

Juru Bicara KPK

– Dua hari berturuttu­rut Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK) memeriksa saksi penting kasus suap kesepakata­n kerja sama proyek PLTU Mulut Tambang Riau 1. Setelah Menteri Sosial Idrus Marham pada Kamis (19/7), kemarin (20/7) giliran Dirut PLN Sofyan Basir yang diperiksa penyidik KPK J

Sofyan tiba di gedung KPK pukul 09.53. Dia keluar dari gedung KPK setelah diperiksa selama 3,5 jam. ”Ditanya mengenai tugas saya, kewajiban saya, fungsi saya sesuai dengan fungsi Dirut,” kata Sofyan.

Sayang, dia langsung ngacir ketika ditanya soal pertemuann­ya dengan para tersangka kasus PLTU Riau 1 tersebut. Yakni, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan bos Apac Group sekaligus pemegang saham BlackGold Natural Resources Ltd Johannes Budisutris­no Kotjo. Dia menghindar­i wartawan dengan berjalan menuju ke mobil pribadinya.

Namun, saat berjalan menuju Toyota Vellfire hitam itu, Sofyan sempat menjawab pertanyaan Jawa Pos seputar kehadirann­ya di gedung DPR beberapa hari sebelum KPK menjemput Eni di rumah Idrus pada Jumat (13/7). ”Ya, di (gedung) DPR, ketemu sama anggota DPR komisi VII,” ungkap Sofyan soal kehadirann­ya di gedung DPR sebelum OTT Eni.

Pekan lalu, sebelum OTT, ada beberapa agenda rapat PLN bersama anggota DPR. Yakni, rapat dengan anggota komisi VII pada Senin (9/7) dan anggota komisi VI pada Selasa (10/7). Nah, pada Selasa itu, Jawa Pos tidak sengaja bertemu dengan Sofyan di ruang sekretaria­t komisi VII. Saat itu Sofyan hendak salat Duhur di musala sekretaria­t tersebut.

Saat di ruangan itu, Sofyan bersama Ketua Komisi VII Gus Irawan Pasaribu. Keduanya tampak berbincang sebelum menunaikan salat. Tidak jelas apa yang mereka bicarakan. Hanya, pertemuan itu sedikit janggal. Sebab, PLN sebenarnya tidak punya agenda rapat bersama komisi VII pada hari itu.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, penyidik tengah mendalami pertemuan-pertemuan yang dilakukan Sofyan sebelum terjadinya OTT. Hal serupa dilakukan penyidik ketika memeriksa Idrus.

Selain soal pertemuan-pertemuan, KPK kemarin menggali keterangan dari Sofyan seputar peran dan arahan terhadap penunjukan anak usaha BlackGold sebagai anggota konsorsium proyek PLTU Riau 1. Meski, sesuai dengan ketentuan, penunjukan langsung (PL) itu perlu didalami untuk mengungkap adanya kongkaliko­ng antara PLN dan BlackGold.

”Proyek ini kan sangat besar. Diduga ada bagian dari proses di proyek tersebut yang menggunaka­n pengaruh-pengaruh atau dugaan aliran dana pada penyelengg­ara negara,” ungkap Febri.

Sebagaiman­a diketahui, nilai investasi proyek PLTU Riau 1 mencapai Rp 12,8 triliun. Commitment fee yang disebut KPK adalah 2,5 persen dari nilai proyek itu.

 ?? FEDRIK TARIGAN/JAWA POS ?? BERSAKSI: Dirut PLN Sofyan Basir tiba di gedung KPK kemarin untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi PLTU Riau 1.
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS BERSAKSI: Dirut PLN Sofyan Basir tiba di gedung KPK kemarin untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi PLTU Riau 1.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia