Guncangan Ringan meski Kekuatan 5,8 SR
Gempa Malang hingga 38 Kali
JAKARTA – Gempa berkekuatan 5,8 skala Richter (SR) terjadi di perairan berjarak 161 km tenggara Kabupaten Malang Kamis malam (19/7). Meskipun kekuatannya lebih dari 5 SR, gempa tersebut dirasakan relatif ringan oleh masyarakat Malang dan sekitarnya.
Kabaghumas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, pusat gempa berada di kedalaman 10 km. Analisis skala MMI (Modified Mercalli Intensity) BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut berada di skala III MMI untuk wilayah Malang dan Blitar. Kemudian skala I–II MMI untuk Kediri sampai Denpasar.
Karena masuk kategori skala III MMI, guncangan gempa di Malang itu berada di kelompok ringan atau weak dan tidak berpotensi menimbulkan kerusakan. Potensi kerusakan akibat gempa baru muncul untuk skala V MMI.
Hary lantas menyebutkan informasi terkait adanya 38 kali gempa susulan setelah terjadi gempa Malang. Gempa susulan itu terekam hingga Jumat pagi (20/7). ”BMKG akan terus memantau gempa susulan yang terjadi,” katanya.
Menurut BMKG, gempa susulan tersebut fenomena biasa. Ketika terjadi gempa yang cukup kuat, biasanya sejumlah gempa susulan mengikuti. Selain itu, ciri khas gempa susulan adalah kekuatan guncangannya semakin lama semakin berkurang. Dalam gempa susulan di Malang tersebut, kekuatannya dimulai pada 4,9 SR hingga semakin lemah menjadi 3,2 SR.
Hary berharap masyarakat tetap tenang. Kemudian tetap berpegang pada informasi resmi yang dikeluarkan BMKG. Dia menegaskan bahwa gempa di Malang itu tidak berpotensi memicu tsunami.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, antisipasi menghadapi gempa dan tsunami bagi masyarakat pesisir Malang sudah dilakukan. Dia menilai masyarakat di pesisir Malang sudah memiliki pengetahuan dalam kebencanaan. ”Masyarakat juga sudah merespons. Setiap terjadi gempa yang cukup keras, mereka keluar rumah atau bangunan. Jika ada warning tsunami, mereka pasti juga dievakuasi,” ungkapnya kemarin.