Delapan Tahun Menunggu Itu Ringan
Suwito, Cleaning Service yang Dapat Hadiah Berhaji
Menunaikan ibadah haji merupakan impian Suwito. Impian dalam arti yang sebenarbenarnya. Pekerjaannya sebagai petugas kebersihan membuatnya tidak pernah sekali pun membayangkan keinginan itu bakal terwujud. Siapa sangka, dia kini sudah ada di Tanah Suci.
AHMAD DIDIN KHOIRUDDIN
KALAU di TV ada serial Tukang Bubur Naik Haji, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) ada tukang bersih-bersih naik haji. Pria 67 tahun itu mampu menjalankan rukun Islam kelima tersebut berkat undian dari tempat kerjanya.
Tiba di AHES pada Kamis (19/7), Suwito tampak sebagaimana CJH lainnya. Dia berbaur mengikuti serangkaian prosedur yang harus dijalani. Setelah itu, Suwito dudukduduk di depan tempatnya menginap, gedung A. ”Rezeki bisa datang dari segala arah. Tidak ada siapa pun yang bisa menduga. Termasuk saya. Tibatiba saja dapat kabar kalau saya memenangkan hadiah haji,” kata Suwito mengawali ceritanya.
Suwito bekerja sebagai petugas kebersihan di Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ). Kesehariannya didedikasikan untuk melakukan tugas dengan baik. Apa pun dikerjakan selagi mampu. ”Ya bersih-bersih tempat kuliah. Kadang membantu mahasiswa kalau dimintai tolong. Istilahnya pembantu umum lah,” ucap jamaah kloter 9 asal Jember itu.
Pengabdiannya selama puluhan tahun tersebut memberikan hasil yang manis. Pada perayaan ulang tahun UMJ pada 2010, Suwito mendapatkan rezeki besar. Naik haji. Dia senang bukan kepalang
Langsung sujud syukur. ”Kalau bukan karena hadiah, saya masih harus menabung puluhan tahun lagi untuk berhaji,” ungkapnya.
Setelah pengumuman itu, Suwito bertekad menyiapkan fisik maupun psikis. Dia rajin berolahraga. ”Setelah salat Subuh, saya lari keliling alun-alun tiga kali. Belum ditambah aktivitas harian saya,” tambahnya.
Suwito dengan sabar menunggu delapan tahun untuk berangkat haji. Menurut dia, hal itu tidak ada apa-apanya dibanding rasa syukur lantaran bisa berhaji. ”Makanya terasa ringan menjalaninya,” ucap pria yang di tempat tinggalnya juga dikenal sebagai pemimpin kumpulan pengajian itu.
Berhaji, kata dia, merupakan keinginanyangdipendamsejakSMP. Dia sering dibuat kagum dengan cerita-ceritatetangganyasaatpulang haji. Niatnya ingin merasakannya sendiri. Namun, apa daya, kondisi ekonomi tidak mendukung. ”Kata istrisaya,sayapantasdapatini.Sudah nunggu lama,” ucap Suwito.
Kini cita-cita Suwito jadi kenyataan. Dia telah terbang dari Surabaya ke Jeddah, Arab Saudi, kemarin pagi (20/7). Suwito bersama rombongannya berangkat dengan menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines SV 5417. Di tempat-tempat yang mustajab, Suwito ingin mendoakan istrinya supaya bisa segera pergi haji.
Sementara itu, para calon jamaah haji (CJH) di AHES terus berdatangan. Kemarin dua kloter dari Kabupaten Pamekasan tiba pukul 11.00. Dua kloter tersebut merupakan kloter 12 dan 13. namun, kloter 13 baru datang pukul 19.00. ”Bupati Pamekasan memberangkatkannya barengan, tidak terpisah,” jelas Sutarno, Kasi Informasi Haji Kemenag Jatim.
Sebelum para CJH datang, koper besar yang hendak dimasukkan ke bagasi diserahkan lebih dulu untuk diperiksa dengan menggunakan X-ray. Koper yang dicurigai membawa barang dalam jenis dan jumlah yang dilarang dipisahkan. Hasilnya, 11 koper dari kloter 12 dipisahkan. Dari kloter 13, petugas mendapatkan 91 koper yang dicurigai membawa rokok dalam jumlah berlebih.
Benar saja, para CJH dipanggil satu per satu untuk menyaksikan dan membawa kunci gembok koper. Di dalam koper-koper tersebut ditemukan rokok dalam jumlah yang melebihi ketentuan.
Modusnya beragam. Para CJH paling banyak menyembunyikannya dalam balutan kain ihram. Selain itu, ada yang berusaha mengelabui petugas dengan kemasan es krim. ”Ada juga dua jeriken yang berisi beras. Namun, dalamnya diisi rokok,” jelas Sutarno.
Dari 91 koper tersebut, petugas total menyita empat plastik besar yang berisi rokok berbagai merek. Sutarno menyebut jumlahnya sekitar 472 slof. Barang-barang sitaan tersebut akan dikembalikan ke Kemenag asal. ”Sepulang ibadah haji, jamaah bisa mengambilnya di kota asal. Itu komitmen kami,” jelas Sutarno.