Sarpras Gelora Bung Tomo Dikeluhkan
SURABAYA – Ada masjid di kompleks olahraga Gelora Bung Tomo. Namun, para suporter sepak bola yang ingin menunaikan salat selalu dihadang petugas dengan alasan keamanan. Kondisi itu mendorong sejumlah suporter untuk membangun sendiri tempat salat di bawah tribun.
Suporter yang tergabung dalam Bonek Maiyah menyelesaikan lima tempat salat. Dibangun sangat sederhana. Mereka hanya memasang keramik dan semen di lantai plesteran di bawah tribun penonton. Seluruhnya tersebar di gate 1, 5, 9, 13, dan 21.
Mantan Wali Kota Surabaya Bambang D.H. menyayangkan kondisi itu. Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi proyek peninggalan di akhir kepemimpinannya. GBT diresmikan pada 6 Agustus delapan tahun silam. ”Sayang sekali tidak terawat. Kurang atensi wali kota,” kata politikus PDIP tersebut.
Kekacauan beberapa kali terjadi di GBT. Terutama soal akses jalan dan parkir. Lahan parkir yang direncanakan sejak Bambang D.H. menjadi wali kota tidak direalisasikan hingga kini. Lokasi yang bakal dijadikan lahan parkir masih berupa tanah tambak.
Ada juga akses dari jalan lingkar luar barat (JLLB) yang hingga kini belum terealisasi. Pelebaran Jalan Jawar yang menjadi satu-satunya akses belum selesai. Bambang mengatakan, pelebaran itu mestinya sudah tuntas. ”Sudah diberi masukan,” ujar Bambang yang bakal maju sebagai bacaleg pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri menerangkan, tahun ini tidak ada dana APBD untuk merenovasi GBT. Namun, perbaikan itu bisa dimasukkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2018 yang sedang dibahas DPRD dan pemkot. ”Apa saja yang dibutuhkan. Nanti kami undang dispora (dinas pemuda dan olahraga, Red) biar disesuaikan waktu PAK,” ujar sekretaris DPC PDIP Surabaya itu.
Ipuk –sapaan akrab Syaifuddin– menegaskan bahwa masjid harus difungsikan. Sebab, pembangunan masjid tersebut memang diperuntukkan umat Islam yang ingin salat. ”Boleh. Siapa bilang. Kalau benar tidak boleh, catat namanya,” lanjutnya.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, pemkot tidak pernah memberikan instruksi agar masjid tidak digunakan. Selain itu, masuknya anggaran untuk GBT di PAK APBD 2018, menurut dia, sangat memungkinkan. ”Memang akan kami anggarkan di PAK untuk renovasi stadion GBT,” jelas Ketua DPC PDIP Surabaya tersebut.