Pekan Depan Jalan Harun Thohir Diportal
GRESIK – Jalan Harun Thohir segera diportal. Pekan depan dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR) siap menutup jalan kabupaten tersebut untuk kendaraankendaraan besar.
Jalan Harun Thohir akan dikembalikan menjadi jalan kabupaten. Jalan kelas III. Batas maksimal muatan kendaraan yang lalu-lalang tidak lebih dari 12 ton. Kepala DPUTR Gresik Gunawan Setijadi mengatakan, sosialisasi rencana pemortalan Jalan Harun Thohir dilakukan kemarin (20/7) di kantornya.
Rapat sosialisasi dihadiri Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid. Hadir pula pejabat kecamatan serta empat lurah dan kepala desa. Termasuk, perwakilan masyarakat Desa Pulopancikan, Kramatinggil, Sidorukun, Kebungson, Sidokumpul, Kroman, Kemuteran, Pekelingan, dan Bedilan.
Ada pula perwakilan perusahaan. Yakni, Pelindo III Cabang Gresik dan PT Gresik Jasatama (GJT). Rapat tertutup untuk wartawan dan berlangsung alot sekitar 2,5 jam mulai pukul 08.00 hingga 10.30. ”Karena belum ada kesepakatan dan komitmen dari perusahaan, Jalan Harun Thohir kami portal. Minggu depan,” kata Gunawan kemarin.
Berapa seharusnya komitmen perusahaan? Menurut Gunawan, survei tim ITS Surabaya menyebutkan, PT GJT seharusnya berkewajiban berpartisipasi dalam pembangunan Jalan Harun Thohir sekitar Rp 16 miliar. Adapun kewajiban PT Pelindo III Cabang Gresik senilai Rp 2,3 miliar.
Mengapa sebesar itu? Sebab, kebutuhan anggaran perbaikan Jalan Harun Thohir mencapai sekitar Rp 26 miliar. GJT dan Pelindo harus berunding dan membuat kesepakatan dulu. ”Sementara jalan kami portal agar tidak tambah rusak,” kata mantan kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Gresik itu.
Perwakilan PT Pelindo III Cabang Gresik menolak diwawancarai setelah acara tersebut. ”Langsung saja ke PU (DPUTR, Red),” kata seorang lelaki sambil berlalu. Adapun Direktur Keuangan PT GJT Edi Hidayat mengatakan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti hasil koordinasi dengan Pemkab Gresik itu dengan baik.
Prinsipnya, GJT telah bersedia, termasuk PT Pelindo III Cabang Gresik. Mereka tidak berkeberatan. ”Cuma, dananya masih kurang banyak sehingga perlu berunding lagi,” tutur dia.
Edi mengungkap data. Hasil survei pengguna jalan menyebutkan, 50 persen kendaraan non pelabuhan dan 50 persen kendaraan pelabuhan yang melintasi jalan tersebut. Jadi, bukan hanya GJT dan Pelindo yang memanfaatkan Jalan Harun Thohir. ”Ada kendaraan perusahaan lain. Kenapa perusahaan itu tidak diajak membantu?” ujarnya.