Pentingnya Pertolongan Pertama pada Anak Tersedak
SURABAYA – Tersedak menjadi salah satu masalah yang sering dialami anakanak. Meski terlihat sepele, jika tidak segera ditangani, tersedak bisa berakibat fatal, bahkan sampai kematian.
’’Efek fatal ini sebenarnya bisa dikurangi. Salah satu caranya, melatih orang awam untuk memberikan pertolongan pertama,” ujar Laksita Barbara, dosen S-1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, saat menjadi pembicara dalam acara Simulasi Kegawatdaruratan pada Anak di Kelurahan Keputih kemarin (20/7).
Kunci utama pada kasus itu adalah penanganan awal sampai ada bantuan medis datang. Tanda-tanda tersedak pun mudah dikenali. Biasanya korban akan memegangi tenggorokan. Mereka tidak bisa menangis atau berbicara. Terlihat seperti muntah, tetapi tidak ada yang keluar. Bibir dan jari membiru hingga akhirnya pingsan.
’’Pertolongan harus cepat. Sebab, jika otak kehabisan oksigen, dalam waktu 5 menit, bisa terjadi kematian. Jangan lupa untuk menghubungi petugas medis,” lanjutnya.
Salah satu teknik pertolongan yang bisa dilakukan adalah back blow. Yakni, tepukan kuat di antara tulang belikat sebanyak lima kali. Dalam kondisi itu, anak diposisikan telungkup dengan kepala lebih rendah. Penolong bisa berlutut atau duduk di kursi sehingga bisa menopang bayi di pangkuan dengan aman. Kepala harus ditopang secara khusus. Jika usia anak lebih dari 1 tahun, tindakan itu tidak diperlukan. ’’Kalau cara tersebut belum bisa membuat anak batuk atau menangis, dicoba dengan cara lain. Yakni, heimlich maneuver,” jelas Rara, sapaan akrab Laksita.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Mundakir menyebutkan, kegiatan itu merupakan bagian dari praktik komunitas profesi keperawatan. Menurut dia, masalah kesehatan anak-anak terjadi bukan hanya karena kurang perhatian dan kasih sayang orang tua.