Sarana Kurang, Sentra PKL Gajah Mada Belum Digunakan
SIDOARJO – Meski tuntas dibangun, sentra PKL Gajah Mada belum juga ditempati. Sebab, masih ada sejumlah fasilitas yang belum tersedia. Salah satunya, saluran air dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Sigit Setyawan, dua sarana tersebut harus ada. Dia lantas menyebut IPAL. Fungsinya, menampung buangan pedagang. ’’Tidak mungkin minyak goreng dibuang di saluran air,’’ ucapnya. Dua sarana tersebut baru akan diusulkan pada perubahan anggaran keuangan (PAK). ’’Sentra PKL sudah dapat digunakan sebelum akhir tahun,’’ lanjutnya.
Permasalahan lainnya, pemkab belum menunjuk organisasi perangkat daerah (OPD) yang bakal mengurus tempat itu. ’’Harus ada koordinatornya,’’ jelas Sigit. Setelah bangunan digunakan, dinas PUPR akan mengalihkan tanggung jawab pemeliharaan ke OPD yang ditunjuk.
Sambil menunggu keputusan, kemarin (20/7) sejumlah OPD turun ke sentra PKL Gajah Mada. Yakni, satpol PP, dinas PUPR, dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag), serta bagian perekonomian. Mereka bahu-membahu membersihkan tempat tersebut sembari melihat fasilitas yang sudah tersedia. Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin juga berada di lokasi. Dia menyatakan, pemkab sudah mengeluarkan dana besar untuk membangun lahan tersebut. ’’Harus dioptimalkan,’’ ungkapnya.
Kasatpol PP Widiyantoro Basuki menuturkan, sebelum sentra PKL berjalan, pihaknya memiliki beberapa pekerjaan. Antara lain, melakukan sosialisasi pada pedagang. Kegiatan itu sudah berjalan awal minggu lalu. ’’Pedagang mau ditempatkan di sentra PKL,’’ katanya.
Kepala UPT Parkir Dishub Ferry Prasetiyo mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan lahan parkir tepi jalan. ’’Depan sentra PKL harus steril agar terlihat rapi,’’ katanya.