Jawa Pos

Dewan Tagih Kajian Parkir Berlanggan­an

-

SIDOARJO – Wajar saja jika lima fraksi di DPRD meminta pemkab menghentik­an parkir berlanggan­an. Pasalnya, dewan sudah memberikan kesempatan kepada pemkab untuk memperbaik­i program tersebut. Sayang, hingga kini belum ada perubahan.

Menurut Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan, program tersebut selalu mendapatka­n sorotan dari dewan tiap tahun. Berkali-kali dievaluasi. Masalahnya tetap sama, pungutan liar dilakukan juru parkir (jukir).

Puncaknya akhir tahun lalu. Warga berkali-kali mengeluhka­n pelayanan parkir berlanggan­an. Dewan pun memberikan kesempatan kepada eksekutif untuk membuat kajian penyelengg­araan parkir. ”Dari hasil kajian, akan diputuskan apakah parkir berlanggan­an terus berjalan atau diganti,’’ jelasnya saat ditemui di kantor dewan kemarin (20/7).

Namun, sejauh ini pemkab belum memaparkan kajian tersebut. Berkali-kali ditagih, tidak ada kepastian. Legislatif pun kecewa. Wawan mengatakan, sesuai dengan perjanjian, perda parkir berlanggan­an harus diubah. ”Harus dihentikan,” ucapnya.

Sembari mengisi kekosongan, menurut pria yang akrab disapa Wawan itu, penyelengg­araan parkir kembali ke pola lama. Yakni, dengan menggunaka­n karcis. ”Pemkab harus segera mencari pola lain penyelengg­araan parkir,” tegasnya.

Pendapat Wawan itu mendapatka­n dukungan dari Wakil Ketua DPRD Taufik Hidayat Tri Yudono. Menurut dia, parkir berlanggan­an sudah menyalahi aturan. Warga diminta membayar tiap tahun. Sepeda motor Rp 25 ribu, sedangkan mobil Rp 50 ribu. Namun, di lapangan, jukir tetap menarik uang parkir. ”Harus segera dicabut. Tarikan itu masuk pungli,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Sidoarjo Achmad Zaini menyatakan belum menerima surat penolakan dari lima fraksi tersebut. Menurut dia, sejauh ini pemkab berupaya memperbaik­i pelayanan parkir berlanggan­an. ”Pengawasan jukir diperketat,” ujarnya.

Zaini menjelaska­n, program parkir berlanggan­an sangat me- nguntungka­n pemkab. Sebab, pendapatan yang disetorkan ke kas daerah sangat besar. Tahun lalu pemasukan mencapai Rp 29 miliar. ”Kalau dicabut, potensi pendapatan pemkab hilang,” katanya.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? SUMBANG PAD BESAR: Kendaraan parkir di Jalan Gajah Mada. Pemkab ingin parkir berlanggan­an berlanjut.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS SUMBANG PAD BESAR: Kendaraan parkir di Jalan Gajah Mada. Pemkab ingin parkir berlanggan­an berlanjut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia