Jawa Pos

Spesialis Curanmor Didor

-

SURABAYA – Entah apa yang bisa membuat Abdul Qodir kapok. Pria 26 tahun itu kemarin (20/7) terpincang-pincang setelah kakinya ditembak polisi. Bandit yang beralamat di Bulak tersebut enam kali masuk penjara dalam sepuluh tahun terakhir. Yang terakhir merupakan penangkapa­n ketujuh.

Dia baru keluar Mei lalu dan dalam dua bulan terakhir menggasak sepuluh motor. Dia tidak sendirian. Bersamanya ditangkap pemuda sekampung yang jadi rekan bajinganny­a, Andre Supriyanto.

Hal tersebut terungkap dalam rilis di lobi Gedung Anindita Polrestabe­s Surabaya kemarin. Polisi memamerkan dua bandit yang berjalan terpincang­pincang. Menurut polisi, kaki keduanya ditembak karena mokong. Mau melarikan diri saat hendak ditangkap di sebuah tempat kos di Jalan Gersikan.

Penangkapa­n mereka bermula dari pencurian kendaraan bermotor di Jalan Brawijaya. Mereka berhasil mengidenti­fikasi pelaku lewat jenis motor yang digasak. ”Yang bisa cepat buka kunci ganda magnet ya Qodir ini,” ungkap Kanitresmo­b Polrestabe­s Surabaya Iptu Bimasakti.

Setelah itu, petugas mulai mencari keberadaan Qodir. Ketika menggeleda­h rumah Qodir di Jalan Bulak Jaya 7/56, polisi tidak mendapatka­n hasil. Qodir diketahui tidak pernah pulang ke rumah. Pencarian berlanjut pada hari berikutnya. Mereka mendapat informasi bahwa Qodir telah mengontrak sebuah kamar kos di Jalan Gersikan. Saat itu dia belum muncul. Yang ada hanya Andre.

Begitu Qodir masuk kamar, polisi langsung menyergapn­ya. Ternyata, Qodir dan Andre berusaha melarikan diri. Mereka berlari keluar rumah. Menyusuri gang sempit. Dua polisi segera mengejar keduanya. Petugas lantas menembak kaki keduanya.

 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ?? BIAR KAPOK: Dua bandit curanmor yang kakinya ditembak dirilis polisi kemarin (20/7).
ZAIM ARMIES/JAWA POS BIAR KAPOK: Dua bandit curanmor yang kakinya ditembak dirilis polisi kemarin (20/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia