Jawa Pos

Listrik Padam saat Presentasi Tinggal Tiga Menit

Agus Widodo, Peringkat II Nasional Instruktur Kursus Otomotif

-

Agus Widodo membawa kebanggaan bagi Kabupaten Nganjuk. Pemuda asal Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, itu merebut runner-up instruktur kursus otomotif tingkat nasional di Pontianak, Kalimantan Barat, 8 Juli lalu.

GONDO Hariyono, Plt kepala disdik yang menunggu di dalam, langsung menyambut kedatangan­nya. Gondo kemudian memberikan ucapan selamat kepada Agus. ”Selamat ya. Prestasi yang membanggak­an,” kata Gondo. Agus pun membalasny­a dengan hangat. ”Terima kasih, Pak, atas dukunganny­a selama ini,” ucap pemuda 23 tahun itu sambil tersenyum.

Di ruang kepala disdik tersebut Agus didampingi Kabid Pendidikan ANWAR BAHAR B., Nganjuk

Nonformal dan Informal (PNFI) Asti Widyartini. Disdik memang pantas mengapresi­asi prestasi Agus. Sebab, pemuda kelahiran 30 Agustus itu baru saja menempati ranking II instruktur kursus otomotif tingkat nasional dalam lomba Apresiasi Guru TK, PAUD, dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) di Pontianak, Kalimantan Barat, 8–14 Juli lalu. ”Saya lomba untuk dikmas,” ucap Agus yang menjadi instruktur di Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) Citarum Nganjuk.

Dalam lomba tersebut Agus harus bersaing dengan 20 peserta dari LPK se-Indonesia. Karena itu, kompetisi sangat berat. Meski demikian, Agus sudah mempersiap­kan semuanya dengan cermat dan matang. ”Saya persiapkan dengan baik,” ujarnya.

Lomba untuk kategori instruktur kursus otomotif digelar dua hari. Setiap peserta wajib melakukan presentasi dan tanya jawab di depan tiga juri. Waktu presentasi sekitar 10 menit, sedangkan sesi tanya jawab diberi waktu sampai 20 menit.

Agus mengaku tidak mengalami kesulitan selama presentasi. Hanya, dia sempat mengalami kendala listrik padam. Saat itu waktu presentasi­nya tinggal menyisakan sekitar tiga menit. ”Selama tujuh menit saya presentasi dengan PowerPoint di proyektor. Setelah itu mati lampu,” kenangnya.

Untung, Agus memiliki persiapan yang sangat matang. Sebelum lomba, lulusan Jurusan Teknik Mesin Universita­s Nusantara (UN) PGRI Kediri tersebut sudah membuat buklet (buku kecil) dari hasil presentasi. Buklet itu dibagikan ke juri sebelum presentasi.

Karena itu, begitu listrik padam, Agus tidak panik. Dia tinggal meneruskan presentasi dari buklet. Dari 21 orang, dia mengaku menjadi satu-satunya peserta yang membagikan buklet kepada para juri. ”Yang lain tidak ada. Tapi, waktu p r e senta si, cuma saya yang mengalami kendal amati lampu ,” ujarnya.

Dengan persiapan tersebut, Agus tetap bisa menyelesai­kan presentasi sampai waktu habis. Setelah itu tiga juri melontarka­n sejumlah pertanyaan. ”Semua pertanyaan saya jawab dengan lancar,” ucapnya.

Makalah Agus yang dipresenta­sikan berjudul ”Strategi Online Mobile Learning Berbasis Android”. Dalam makalah tersebut dia menciptaka­n aplikasi pembelajar­an kursus otomotif di LPK Citarum secara online. Jadi, 81 peserta kursus di LPK yang beralamat di Kelurahan Mangundika­ran itu bisa belajar tanpa harus bertatap muka.

Aplikasi bernama LPK Citarum itu, tambah Agus, sudah bisa di-download di PlayStore. Semua peserta kursus dengan mudah mengunduhn­ya. ”Kami sudah terapkan di LPK,” ujarnya.

Dengan capaian tersebut, Agus semakin ter motivasi untuk mengembang­kan aplikasi yang sudah ada sekarang. ”Kami perbaiki terus. Sekarang tampilanny­a masih sederhana,” kata dia.

 ?? ANWAR BAHAR BASALAMAH/JAWA POS RADAR NGANJUK ?? PRESTASI: Agus Widodo (kanan) menunjukka­n piala yang diterima setelah mengikuti lomba di Pontianak.
ANWAR BAHAR BASALAMAH/JAWA POS RADAR NGANJUK PRESTASI: Agus Widodo (kanan) menunjukka­n piala yang diterima setelah mengikuti lomba di Pontianak.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia