Conan Stevens Kagumi Iko Uwais
JAKARTA – Kalau sudah menonton film Buffalo Boys, dalam scene awal ada aksi pertarungan Jamar (Ario Bayu) dengan Brute, sosok bertubuh ’’raksasa’.’ Dialah Conan Stevens, aktor yang sebelumnya bermain dalam film The Hobbit: An Unexpected Journey (2012) serta serial populer Game of Thrones.
Conan Stevens merasa beruntung bisa tergabung dalam Buffalo Boys.
Aktor 35 tahun kelahiran Australia itu sebelumnya bekerja dengan banyak aktor dan sutradara kelas dunia seperti Dolph Lundgren, Tony Jaa, serta Peter Jackson. Dia juga akrab dengan sejumlah
co-production internasional di Asia.
’’Aku sedang berada di Filipina ketika dikontak. Mike (Wiluan, sutradara
Buffalo Boys, Red) perlu orang yang sangat besar untuk karakter petarung. Aku sangat happy bisa bergabung,’’ ungkapnya dalam sesi wawancara di Jakarta Selasa (17/7).
Pria yang sebelumnya merupakan pegulat profesional itu terbang ke Indonesia untuk menghadiri gala premiere serta promo di sejumlah kota. Kali pertama terlibat dalam produksi film Indonesia, Stevens terkesan. ’’Setiap orang tetap excited pada hari terakhir syuting. Itu pertanda bagus,’’ ucap Stevens yang pernah menjalani syuting di Bali untuk film produksi Amerika.
Meski perannya sebagai Brute tidak banyak, dia sangat menikmatinya. Dia terlibat dalam pertarungan yang intens dengan Jamar. Proses syutingnya memakan waktu dua hari di Batam. ’’Karakter Brute berbadan besar, arogan. ’Big appetizer’ yang mengantar film dan membangun karakter utama film ini, Jamar (Ario Bayu) dan adiknya, Suwo (Yoshi Sudarso),’’ terang pria berpostur 210 sentimeter dan 140 kilogram tersebut.
Stevens mengagumi koreografi aksi yang ditampilkan dalam film tersebut. Dia meyakini film-film Asia seperti Tiongkok, India, termasuk Indonesia, berpeluang menjadi besar dan mendunia. ’’Fokus industri film dunia sekarang mulai bergeser ke luar Amerika, lebih ke film regional,’’ paparnya.
Apalagi, Asia Tenggara merupakan teritori yang masif dan memiliki populasi yang besar. Konsep coproduction antarbeberapa negara dengan cast dan kru multinasional menjadi sinergi yang kuat.
Bicara tentang film action, Indonesia punya modal besar dengan karakter seni bela diri khas tanah air. Stevens langsung menunjuk poster Iko Uwais yang terpajang di dinding ruang kantor Screenplay Films. ’’Dia sangat keren. Aku nonton The Raid dan The Raid 2 berkali-kali,’’ ujarnya.
Stevens terang-terangan mengagumi Iko. Dia nyaris satu produksi dengan Iko dalam film Triple Threat yang menjalani syuting di Bangkok, Thailand. ’’Tapi, saya kehilangan kesempatan main di situ. Semoga ada lagi kesempatan untuk kerja bareng Iko,’’ kata aktor yang juga penulis tersebut.
Bagaimana pengalamannya saat membintangi film The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)? Berperan sebagai Bolg, dia harus mengenakan kostum dan make-up sedemikian rupa. ’’Perlu tiga jam untuk memakai kostum itu dan satu jam untuk melepasnya,’’ kenang Stevens, lantas tertawa. Meski penuh perjuangan, dia mendapat banyak pelajaran. ’’Wow, aku bekerja dengan Ian McKellen,’’ lanjutnya.
Stevens menyatakan, meski dirinya sempat menjadi pegulat profesional, sejak remaja menjadi aktor adalah impiannya.’’Aku menemukan akting sebagai passion-ku,’’ katanya.