Pemain Siap ke Jalur Hukum
PERSEGRES Gresik United sedang menjalani periode sulit di lapangan hijau. Di klasemen sementara wilayah timur Liga 2, klub berjuluk Kebo Giras itu berada di posisi kedua dari bawah. Di luar lapangan, Ultras Gresik menuntut perbaikan performa.
Bukan hanya itu masalah mereka. Dosa masa lalu masih membayangi Persegres. Musim lalu, mereka menunggak gaji 25 pemain. Karena hak yang belum terpenuhi, APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) mengajukan somasi.
General Manager APPI Ponaryo Astaman mengatakan, para pemain yang melapor ke APPI sepakat melanjutkan ke jalur hukum bila tidak ada iktikad baik. ’’Ini jalan terakhir,’’ ucapnya.
Menurut dia, seharusnya problem tersebut diselesaikan sebelum kickoff Liga 2. Sebelum Persegres berkompetisi. Klub yang belum beres tunggakannya semestinya tak bisa lolos verifikasi. Sayang, verifikasi kurang maksimal karena perubahan kepengurusan BOPI.
’’Sebab, yang memverifikasi bukan hanya PT LIB. Ada BOPI juga. Jadi, tidak sebaik sebelumnya karena ada perombakan total kepengurusan BOPI itu,’’ terangnya. ’’Kami sudah bertemu pengurus BOPI yang baru. Semoga musim selanjutnya bisa lebih baik,” kata mantan pemain timnas Indonesia itu.
Pemain Persegres musim lalu Rahel Radiansyah membenarkan bahwa dua bulan gajinya belum dibayarkan. Janji manajemen Persegres untuk membereskannya sebelum kickoff hanya angin lalu. ’’Akhirnya, kami sepakat ke APPI menempuh jalur hukum,’’ tutur pemain Martapura FC tersebut.
Di sisi lain, Manajer Persegres Hendri Febri mengaku tengah berupaya menyelesaikan masalah gaji musim lalu. Komunikasi dengan pemain juga terjalin. ”Itu (tunggakan gaji) musim lalu. Musim ini tidak ada. Kami berikan segera setelah dananya ada. Kami juga tidak ingin hal ini berlarut-larut,” ungkapnya.