Saya Ingin Semangati Kawan-Kawan
SAYA memang belum pulih sepenuhnya. Tapi, saya harus mencoba untuk memulai masuk kerja. Untuk bisa mengetahui apa kendala-kendala kesehatan saya
Terus terang, mata saya belum bisa baca sepenuhnya. Mata kiri saya masih perlu beberapa kali operasi ringan. Saya masih harus bolak-balik untuk proses pengobatan. Tapi, terlepas dari itu semua, dengan segala kekurangan, saya akan optimalkan untuk bisa bekerja sebaik mungkin dan sekuat mungkin.
Saya masih penyidik KPK. Saya Kasatgas penyidikan. Saya akan menginventarisasi masalah-masalah satgas saya. Tanggung jawab perkaraperkara yang belum terselesaikan dan kemudian mekanisme kinerja di satgas akan saya perbaiki. Dengan harapan bisa berjalan dengan lebih optimal ke depan.
Kedua, yang tidak kalah penting tentunya, saya akan bicara dengan teman-teman di KPK untuk saling menguatkan. Agar seluruh pegawai di KPK bisa melakukan tugastugasnya, melakukan tanggung jawabnya dengan bertambah kuat, bertambah semangat. Dan ini perlu komunikasi, perlu saling menasihati, perlu saling menguatkan.
Tentunya, saya juga akan menginventarisasi perkara-perkara di satgas yang saya tinggalkan dalam beberapa waktu saya sakit. Yang belum selesai, yang belum tuntas, atau perkara yang ada kendala, tentunya itu yang akan saya jadikan prioritas untuk diselesaikan.
Kita semua punya harapan yang sama terhadap KPK. Ingin kuat dan hebat. Saya punya kesempatan yang ingin saya gunakan. Untuk memberikan semangat kawan-kawan. Bekerja keras, menjaga integritas.
Soal perkara saya, saya tahu banyak pegawai KPK yang melakukan advokasi untuk saya. Walaupun saya tidak mendengar pimpinan melakukan itu. Saya pernah bilang bahwa saya sudah memaafkan pelaku penyerangan saya.
Saya ikhlas dengan kejadian ini semua. Karena saya tidak mau diri saya terus-menerus berkutat dengan penyerangan itu. Kalau orang zaman now bilang, move on untuk berjuang kembali. Karena itu, menjadi penting buat saya untuk tidak terus berkutat pada penyerangan.
Meski demikian, menyuarakan penyerangan ini segera diungkap, bagi saya, sama pentingnya dengan memberantas korupsi itu sendiri. Karena itu, saya tidak akan berhenti menyuarakan ini.
Dan, akan menuntut, terutama kepada Bapak Presiden, yang sudah berjanji mengungkap ini. Presiden punya BIN (Badan Intelijen Negara), punya Kapolri, punya perangkat lain, yang semua itu bisa digunakan. Dan Bapak Presiden mestinya terganggu apabila hal begini tidak diungkap.
Presiden tidak boleh dikekang, tidak boleh takut kepada kelompokkelompok yang tidak baik. Presiden itu kan anak Indonesia. Saya berharap presiden memosisikan dirinya sebagai presiden. Betulbetul mewakili semua kepentingan bangsa dan betul-betul mau menegakkan hukum serta keadilan dengan sungguh-sungguh. (*/ disarikan dari wawancara dengan wartawan Jawa Pos Agus Dwi Prasetyo/c5/ttg)