Jawa Pos

Taplak Yoyo Berbahan Kain Perca

-

band , Ikut ekskul marching

sebagai keduanya dipasang mayoret selama delapan tahun, SD hingga SMP. Membawa tas kain untuk menggantik­an kresek saat berbelanja.

Tidak membuang sampah sembaranga­n. Kalau tidak menemukan tempat sampah, simpan sampahnya terlebih dulu. Danau Toba, Sumatera Utara. Indah banget. Fasilitas untuk turis juga menunjang, seperti hotel dan resto.

Ternate. Pulau, laut, dan pantainya sangat jernih. Akses transporta­si ada direct flight dari Jakarta.

Banyuwangi. Ada hampir 100 kalender event setiap tahun. Banyak spot yang bisa dieksplora­si, seperti Pantai Pulau Merah, Taman Nasional Baluran, hingga G-Land ”surga” peselancar.

SEBANYAK apa pun baju di lemari, perempuan selalu merasa tak punya baju. Setuju? Mungkin hal itulah yang membikin gonta-ganti baju menjadi hobi. Produksi pakaian pun semakin besar. Dampaknya, limbah kain menggunung. Menurut fashion educationi­st Aryani Widagdo, limbah kain adalah sampah terbesar kedua yang mencemari dunia.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menggalakk­an gerakan zero waste dalam industri pakaian. Siapa pun bisa ikut berkontrib­usi. Misalnya, memanfaatk­an kain perca menjadi yoyo. ”Kain apa pun bisa dipakai,’’ kata Aryani. Yoyo, lanjut dia, ada sejak sebelum Perang Dunia I.

Saat masa sulit itu, orangorang mengkreasi­kan baju-baju bekas atau baju yang sudah sobek. ”Ada banyak baju yang tak terpakai, lalu dibuat yoyo bed cover,” dan dibikin terangnya.

Yoyo memiliki banyak jenis dan bentuk. Ada yang berbentuk hati, kupu-kupu, dan yang paling simpel bentuk bulat. ”Bisa langsung diterapkan karena sangat mudah,” ujarnya. Yoyo bisa dipadukan dengan manik-manik, kain, dan kerajinan kain lain hingga mendapat bentuk yang diinginkan. Misalnya, taplak dan selimut.

Selain itu, dengan kreasi tersebut, Aryani berkeingin­an untuk menyeimban­gkan

home sewing. Dengan begitu, penggunaan gawai di rumah bisa diminimalk­an. ”Main gawai di rumah itu nggak

terasa. Tahu-tahu sudah berjam-jam dan lupa

stretching,” jelas Aryani. Akibatnya, tubuh menjadi kurang sehat. ’’Dengan home sewing ini, kita jadi lebih banyak bergerak, ndak

menatap gawai saja,” imbuhnya. Tetap kembar. Nggak kebayang kalau nggak punya kembaran gimana. Sering. Tapi, lima menit kemudian udah ngobrol lagi. Mengulik make-up dan main musik. ”Saya main keyboard, biola, gitar, drum,” kata Astira. Astari menyahut, ”Saya sama juga, kecuali drum.” • Kain perca • Benang • Jarum • Jarum pentul • Gunting Sama sih. Kami suka lari dan berenang. seneng, fashion show. support,

 ?? IMAM HUSEIN/JAWA POS ?? bed. ASTIRA INTAN VERNADEINA KALAU DILAHIRKAN LAGI, PILIH SENDIRI ATAU KEMBAR? PERNAH BERANTEM? HOBI, APAKAH SAMA JUGA? (nor/c7/nda) ASTARI INDAH VERNIDEANI OLAHRAGA FAVORIT?
IMAM HUSEIN/JAWA POS bed. ASTIRA INTAN VERNADEINA KALAU DILAHIRKAN LAGI, PILIH SENDIRI ATAU KEMBAR? PERNAH BERANTEM? HOBI, APAKAH SAMA JUGA? (nor/c7/nda) ASTARI INDAH VERNIDEANI OLAHRAGA FAVORIT?
 ?? FOTO-FOTO: ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? WARNA-WARNI: Aryani Widagdo dengan kreasi yoyo dari kain perca. Selain taplak, banyak ragam bentuk yang bisa dihasilkan dari rangkaian yoyo ini.
FOTO-FOTO: ALLEX QOMARULLA/JAWA POS WARNA-WARNI: Aryani Widagdo dengan kreasi yoyo dari kain perca. Selain taplak, banyak ragam bentuk yang bisa dihasilkan dari rangkaian yoyo ini.
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia