PPDB Penuh Kritik Jangan Terjadi Lagi
Mencari Jalan Keluar Kekurangan Murid di SMP Swasta (2)
Verifikasi data bagi siswa mitra warga yang diterima di SMP negeri harus dilakukan pemkot. Upaya tersebut penting untuk memastikan pelaksanaan PPDB tahun ini berjalan transparan dan akuntabel.
DISKUSI pendidikan yang berlangsung di ruang rapat redaksi Jawa Pos pada Senin (23/7) mencatat langkah yang bisa ditempuh dispendik agar eksistensi SMP swasta terjaga.
Salah satunya pernyataan yang diungkapkan anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti. Dia meminta dispendik memverifikasi ulang berkas siswa mitra warga di SMP negeri. Tujuannya, memberikan kepastian pada masyarakat bahwa siswa yang masuk ke SMP negeri sesuai prosedur dan transparan. Verifikasi data diajukan Reni setelah melakukan pemetaan di lapangan
Hampir seluruh SMP negeri tahun ini menerima siswa dari jalur mitra warga lebih dari 5 persen.
Bahkan, dalam satu sekolah, terdapat 250 orang yang masuk lewat jalur khusus siswa dari keluarga miskin itu. ’’Pemkot harus memastikan bahwa ratusan anak yang diterima tersebut benar-benar warga tidak mampu,’’ jelasnya.
Menurut Reni, siswa yang diterima melalui jalur mitra warga seharusnya juga dimasukkan ke database. Data itu bisa diakses publik. Jadi, ada peran pengawasan dari masyarakat untuk mengetahui apabila ada kecurangan dalam proses penerimaan.
Reni mengatakan, kebijakan pemkot yang melindungi warga miskin dengan memberikan kuota khusus melalui jalur mitra warga sangat bagus. Setidaknya sesuai dengan asas nondiskriminasi sesuai Permendikbud 14 Tahun 2018 tentang PPDB.
Namun, terkait daya tampung mitra warga, pemkot seharusnya berpedoman pada kebijakan yang dibuat sendiri. Yakni, Perwali Nomor 47 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Yakni, kuota mitra warga setiap sekolah 5 persen. ’’Jangan sampai kebijakan penerimaan mitra warga tahun ini diambil dengan emosional,’’ jelasnya.
Reni meminta praktik PPDB yang memicu kritik sebagaimana tahun ini tidak dilakukan lagi tahun depan. Jika masih begitu, proses penerimaan siswa baru ke sekolah negeri akan kehilangan kepercayaan.