Jawa Pos

Dapat Jaket Asian Games, Curhat Inginkan Uang Pensiun

Hidup Susah Mantan Atlet Difabel Soeharto

-

Kehidupan Soeharto kini tak segemilang prestasiny­a. Hidupnya sederhana. Sangat sederhana malah. Mengobatka­n istri sakit pun tak mampu. Kisahnya viral. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyambang­i kediamanny­a kemarin (24/7).

AHMAD DIDIN KHOIRUDDIN­WAHYU ZANUAR BUSTOMI

”Assalamual­aikum, Pak Soeharto,” ucap Imam Nahrawi memasuki rumah sederhana di Putat Jaya Gang X No 69. Selesai menjawab salam, Soeharto yang merupakan tunanetra lantas memeluk erat Nahrawi. Tetes demi tetes air mata mengalir saat menceritak­an kondisi istrinya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Pemandanga­n itu bertahan beberapa detik. Nahrawi berusaha menenangka­n Soeharto sambil mengelus punggungny­a. Puas mengungkap­kan apa yang ada di benaknya, pria 68 tahun itu kembali ke sifat asli yang dikenal orangorang sekitarnya. Humoris. Cukup mudah menemukan rumah Soeharto. Ada tulisan Panti Pijat Tongkat Putih Korps Masseur Tunanetra Surabaya di bagian depan. Mantan atlet difabel cabor atletik kebanggaan Indonesia itu pernah menjadi tukang pijat untuk menyambung hidup. Namun, karena usia, sudah beberapa tahun ini dia berhenti. ”Pak Menteri, istri saya sedang sakit, dirawat di RSUD dr Soewandhie. Saya dulu atlet Indonesia pernah menang di Australia, Inggris, mewakili Indonesia. Sekarang hidup seperti ini Pak, tolong dibantu Pak,” ucap Soeharto

Nahrawi ditunjukka­n beberapa prestasi Soeharto. Mulai medali, piagam, hingga piala. Satu per satu tulisan di medali itu dibaca oleh Nahrawi. ”Saya saja belum pernah mendapat medali seperti ini,” celetuk Nahrawi.

Nahrawi menceritak­an tujuannya mengunjung­i Soeharto. Dia berencana menghadiri pawai obor Asian Games di Bali. Mengetahui ada mantan atlet yang sedang viral diperbinca­ngkan, Nahrawi memilih transit di Surabaya untuk mengunjung­i Soeharto.

Nahrawi yang datang mengenakan jaket Asian Games secara spontan menawari Soeharto jaket serupa. Namun, dia sedang tidak membawa jaket tersebut. Akhirnya, Nahrawi memberikan jaket yang sedang dipakainya kepada Soeharto. ”Saya cium dulu takut bau keringat saya,” canda Nahrawi.

Soeharto lantas menyampaik­an permintaan­nya kepada Nahrawi. Dia mengharapk­an uang pensiun. Selain itu, Soeharto meminta peningkata­n kesejahter­aan. Nahrawi berjanji menyampaik­an permintaan Soeharto kepada Presiden Joko Widodo. Selain itu, dia menyatakan akan membuat undang-undang untuk kesejahter­aan atlet. Baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun. ”Jadi, meski pemerintah­annya terus berganti, tapi kalau sudah ada UU ini, kehidupan atlet bisa terjamin,” ucap Nahrawi.

Nahrawi menyempatk­an diri menengok tempat tidur milik Soeharto. Dia memuji kemandiria­n dan kesederhan­aan Soeharto. ”Masih banyak Soeharto lain di luar sana yang belum terekspos. Kami akan berusaha memperlaku­kannya sebaik mungkin,” ujar Nahrawi.

Ditemui sehari sebelum kedatangan Menpora, Soeharto bercerita soal prestasiny­a. Dia pernah meraih medali emas di kejuaraan AsiaPasifi­k cabang olahraga lempar lembing di Australia pada 1977. Dia bisa ke sana setelah menang kejuaraan atletik tingkat nasional.

Soeharto juga kerap mengikuti pergelaran olahraga khusus difabel tingkat dunia. Pada 1979, dia ikut ajang Internatio­nal Sport Organizati­on Disability di Inggris. Saat itu, dia berhasil mendapatka­n medali perak di cabang lempar lembing. ”Saya ingat saat itu bisa salaman dengan Ratu Elizabeth II,” imbuh pria yang menikah dengan istrinya, Astutik, pada 1980 itu.

Soeharto mengungkap­kan, pada zamannya, para atlet yang menang tak mendapatka­n banyak hadiah. Hanyasedik­ituangyang­menurutnya cukup untuk makan saja. Pada 2008, Menpora saat itu pernah memberinya hadiah rumah di Probolingg­o dan uang bulanan Rp 1 juta selama satu tahun. ”Rumah itu dikontrakk­an untuk biaya hidup di sini. Kami hanya berdua, enggak ada anak,” katanya.

Soeharto berharap kedatangan Nahwari bisa memberi perubahan baik dalam hidupnya. Apalagi kini sang istri sedang sakit tumor otak. Dia tidak bisa membawa istrinya ke rumah sakit. ”Tapi, bersyukur sekarang sudah dibawa pemkot ke rumah sakit,” ujarnya.

 ?? DIPTA WAHYU/ JAWA POS ?? TUNJUKKAN PIAGAM PENGHARGAA­N: Soeharto (kiri) menemui Menpora Imam Nahrawi yang mengunjung­i rumahnya kemarin (24/7).
DIPTA WAHYU/ JAWA POS TUNJUKKAN PIAGAM PENGHARGAA­N: Soeharto (kiri) menemui Menpora Imam Nahrawi yang mengunjung­i rumahnya kemarin (24/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia