Tunggu Bantuan dari Jepang
SURABAYA – Dalam waktu dekat, Wali Kota Tri Rismaharini bertandang ke Jepang. Salah satu agendanya adalah menyetujui kerja sama pengolahan limbah rumah sakit. Namun, kerja sama dengan Kitakyushu tersebut diperkirakan membutuhkan proses yang cukup lama.
Ditemui di ruang kerjanya kemarin (24/7), Risma menuturkan rencananya untuk kunjungan ke Fukuoka dan Kitakyushu. ’’Di Kitakyushu nanti bicara masalah limbah rumah sakit. Mereka bilang kami mau dibantu,’’ jelas mantan kepala bappeko tersebut.
Namun, realisasi bantuan tersebut ditaksir memakan waktu lama. Sebab, pemberiannya tidak bisa melalui hibah langsung ke Pemkot Surabaya. ’’Proses administrasinya itu nggak bisa langsung, jadi harus muter-muter,’’ lanjut Risma.
Karena itu, untuk sementara pemkot hanya akan menerima bantuan berupa feasibility study (FS) atau studi kelayakan terhadap limbah rumah sakit di Surabaya.
Beberapa waktu lalu, Risma mengaku baru saja dicurhati direktur rumah sakit dan asosiasinya di Surabaya serta Jatim. Pihak rumah sakit mengalami kesulitan untuk mengelola limbah karena pusat pengolahan di Cileungsi bermasalah. Itu terjadi akibat banyaknya limbah yang masuk. Limbah yang tak kunjung diolah, lanjut dia, bisa menjadi temuan pihak kepolisian. Wajar pihak rumah sakit waswas.
Risma menegaskan, bantuan itu bisa meng-cover seluruh rumah sakit di Surabaya. ’’Hitungan kami sudah bisa semua. Baik RSUD maupun swasta, tapi di Surabaya yang kita selesaikan dulu,’’ paparnya.