Kendaraan Bekas Tabrakan Menumpuk Kepanasan
GRESIK – Ratusan motor terpapar panas. Halaman Kantor Satlantas Polres Gresik tampak seperti lokasi parkiran sepeda motor di terminal. Jumlahnya sekitar 200 unit, diletakkan berjejalan. Semua itu merupakan barang bukti kecelakaan. Ringsek.
Anggota satlantas mengamankan motor-motor tersebut sebagai barang bukti (BB) kecelakaan selama 2018. Peristiwanya tercatat sejak Januari. Sekitar enam bulan lalu. Kerusakan fisik kendaraan beragam. Bodi lecet. Spion patah. Setir melintir. ’’Yang rusak berat 147 unit. Sisanya (57 unit, Red) rusak ringan,’’ kata Kanitlaka Satlantas Polres Gresik Ipda Yossy Eka Prasetya kemarin (24/7).
Menurut dia, jumlah BB kejadian laka lantas memang terus bertambah. Banyak kecelakaan. Selama enam bulan terakhir, 325 kejadian ditangani polisi.
Bagaimana prosesnya? Penanganan kasus kecelakaan hampir sama dengan kasus kriminal. Polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Ada yang bisa ditangani cepat. Bisa juga lama. Bergantung kasus kecelakaannya. Berkas perkara dilimpahkan ke kejaksaan jika sudah sempurna (P-21).
’’Beserta barang buktinya,’’ tambah Yossy. Baik kendaraan pelaku maupun korban. ’’Kendaraan dikembalikan setelah ada putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap,’’ jelas Kasatlantas AKP Wikha Ardilestanto.
Dia menegaskan, pertambahan jumlah kendaraan baru juga meningkatkan kemungkinan kecelakaan lalu lintas. Satlantas mencatat ada sekitar 2 ribu unit kendaraan baru. Jumlah tersebut hanya selama enam bulan terakhir.
Pemicu kecelakaan bermacammacam. Mulai kelalaian manusia (human error), pengendara tidak terampil mengemudi, sampai tidak taat aturan lalu lintas. Juga, faktor infrastruktur. Jalan rusak atau tidak dilengkapi median jalan.
Banyak jalur rawan kecelakaan di Gresik. Contohnya, Jalan Raya Duduk- sampeyan. Tidak ada median jalan di sepanjang jalur penghubung Gresik–Lamongan tersebut. ’’Hanya ada di beberapa ruas. Namun, sebagian besar nihil (tanpa median jalan, Red),’’ kata alumnus Akpol 2007 itu.
Padahal, tegas Wikha, median jalan berfungsi mencegah pengendara agar tidak menerabas garis markah ganda. Beberapa kasus laka menjadi bukti. Korban atau pelaku melanggar. Markah jalan diterabas, lalu tertabrak kendaraan lain dari arah berlawanan.
Wikha berencana membangun gudang. Dengan begitu, kendaraan bukti tabrakan bisa tertampung dengan baik. ’’Sudah mulai,’’ paparnya.