Sertifikat Tanah untuk Berdayakan Ekonomi Desa
GRESIK – Setiap desa punya potensi. Agar berkembang dan mampu menyejahterakan masyarakatnya, dibutuhkan seorang kepala desa (Kades) yang berpikiran maju. Pemimpin yang inspiratif dan inovatif salah satu kuncinya.
Kemarin (24/7) ratusan Kades dan perangkat mendapatkan pelatihan dalam program Desa Berdaya. Itu pelatihan ketiga dalam program yang digagas dinas pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD) serta Jawa Pos.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber. Yaitu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik Imam Nawawi dan Direktur Kemahasiswaan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Kuntum Khoiro Ummatin.
Imam Nawawi mengenalkan program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Pada 2018 ini, BPN Gresik menargetkan pendataan dan penyertifikatan 64 ribu bidang tanah masyarakat.
Program PTSL dinilai bisa mendorong pergerakan ekonomi masyarakat bawah. Sebab, sertifikat bisa digunakan sebagai agunan ke bank dan lembaga keuangan lain. ”Sertifikat kepemilikan tanah bisa menyejahterakan masyarakat. Mohon kerja samanya,” kata Imam.
Dia menjelaskan, masyarakat hanya membayar biaya kelengkapan berkas pendaftaran (fotokopi surat terkait dan meterai). Lalu, membayar pajak apabila terjadi perbuatan hukum jual-beli. Serta, biaya patok batas bidang tanah yang dipasang pemilik dengan disetujui tetangga. ”Silakan dirembuk dan disepakati sendiri biayanya,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Gresik Nurul Yatim menyatakan siap menyukseskan program PTSL. Namun, lelaki yang juga Kades Baron, Kecamatan Dukun, itu meminta tim BPN melakukan sosialisasi kepada masyarakat. ”Karena ada anggapan di masyarakat bahwa PTSL adalah gratis tis,” papar Yatim.
Pada sesi kedua, Kuntum Khoiro Ummatin menyatakan bahwa UISI akan tetap mendampingi perangkat desa dalam pencatatan administrasi pemerintahan yang benar. Sesuai dengan kaidah UU. ”Setelah ini dan kalau boleh, mahasiswa-mahasiswa kami siap memberikan pendampingan ke desa,” katanya. Para Kades menjawab serentak, ”Boleh.”