Terapi Bermain Kurangi Stres Opname
SURABAYA – Opname di rumah sakit menjadi pilihan akhir ketika rawat jalan tidak bisa dilakukan. Sebentar atau lama, tinggal dalam masa pemulihan menimbulkan stres tersendiri. Khususnya bagi anak-anak. ”Pada anak-anak, stres yang dialami biasanya malah dua kali lebih berat dibanding dewasa,” ujar dr Hanna Dyahferi SpA.
Selain karena penyakitnya, anak-anak biasanya tidak nyaman karena berada di tempat asing. Belum lagi, saat anak mendapatkan penanganan, tidak jarang jarum infus harus dipasang untuk membantu pemulihan. ”Salah satu cara untuk menguranginya adalah terapi bermain. Tapi, ini untuk pasien-pasien yang sudah stabil,” lanjutnya.
Hal itu terlihat di lantai 5 Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) kemarin (24/7). Para pasien anak merayakan hari anak sembari melepas stres bersama para perawat dan dokter. Selang infus terlihat masih terpasang di tangan beberapa anak.
Sementara itu, lainnya enggan turun dari gendongan sang ibu. Tetapi, mereka terlihat senang saat diajak untuk terlibat dalam berbagai permainan. ”Kalau untuk pasien anak, dipilih aktivitas yang menunjang tumbuh kembangnya. Jadi, semua indra harus digunakan,” tutur Hanna.
Memang, saat anak sakit, proses tumbuh kembang sedikit banyak terganggu. Nafsu makan cenderung menurun. Begitu pula aktivitasnya. Padahal, nutrisi menjadi salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak.
Selain melakukan aktivitas yang dapat membantu stimulasi tumbuh kembang, para pasien anak tersebut diajarkan cara cuci tangan yang baik. Ini sebagai bagian dari pencegahan agar terhindar dari sakit.