Jawa Pos

Mau Merger, Masih Terima Siswa Baru

Pemkot Tawarkan Beberapa Alternatif

-

SURABAYA – Meski rencana relokasi sudah disosialis­asikan kepada wali murid, SDN Tambak Langon Nomor 128 tetap menerima siswa baru tahun ini. Kondisi itu disayangka­n para wali murid. Para siswa pun telanjur diterima.

Nur Hasanah, salah seorang wali murid, tetap tidak setuju jika sekolah direlokasi. Menurut dia, anaknya yang duduk di bangku kelas III sebisanya tetap bersekolah di sana. Alasannya, lokasinya dekat dengan rumah. ’’Dipertahan­kan. Saya dulu alumnus sini. Kasihan muridnya kalau dipindah,’’ katanya.

Meski sempat kesal dengan pihak sekolah, dia masih berharap agar sekolah tersebut tetap bisa bertahan. Harapan juga diberikan kepada kepala sekolah. Dia ingin kepala sekolah bisa memajukan sekolah itu. ’’Supaya bisa berprestas­i, bisa lebih maju lagi,’’ tuturnya.

Sementara itu, Kepala SDN Tambak Langon Nomor 128 Riyo Darminto memahami luapan emosi para wali murid. Dalam pertemuan dengan wali murid pada Senin (23/7), pihaknya menyampaik­an kondisi sekolahnya. ’’Ini sebenarnya milik pemerintah, tanah irigasi pengairan. Di wilayah lain pun begitu, juga digunakan untuk pelebaran jalan,’’ katanya.

Di sisi lain, rencana relokasi sebenarnya bukan hal yang buruk. Sebab, sekolah yang akan ditempati bukan sekolah yang jelek. Lagi pula, jumlah siswa di sekolah yang baru juga tidak banyak. Dengan kata lain, jika murid-murid digabung, sekolah akan menjadi lebih baik. ’’Ada kompetisi antarsiswa. Guru-guru juga semakin terpacu untuk mengajar. Saya optimistis bisa lebih baik,’’ tuturnya.

Sebenarnya ada opsi yang diberikan kepada masyarakat. Selain ke SDN Greges, ada relokasi ke madrasah ibtidaiyah (MI) yang dekat dengan sekolah asal. Juga, dekat dengan lokasi rumah. Namun, bersekolah di MI yang merupakan sekolah swasta memang tidak gratis. ’’Sudah ditanyakan ke sekolah yang bersangkut­an. Ada biayanya. Tapi, nanti pemkot bisa menambah anggaran itu. Jadi, sebenarnya memang tidak serta-merta direlokasi tanpa solusi,’’ jelasnya.

Selain itu, ada solusi untuk relokasi ke SDN Greges yang dianggap jauh. Yakni, para siswa bisa menggunaka­n bus sekolah. Mereka bisa diantar dan dijemput. Karena itu, pihaknya yakin tidak terjadi masalah sebagaiman­a yang dikhawatir­kan warga. ’’Rencana relokasi juga kebijakan dari atasan,’’ katanya.

Riyo mengakui, pihaknya menyayangk­an aksi demo yang dilakukan para siswa. ’’Saya sampaikan ke orang tua, terbentuk karakter (demo) bukan oleh sekolah. Panjenenga­n yang bentuk seperti ini. Suatu saat jika demo ke panjenenga­n, ya jangan salahkan kami. Mereka akhirnya mengerti dan menyadari kekeliruan­nya,’’ ungkapnya.

Sementara itu, terkait tahun pelajaran baru yang tetap menerima murid, pihaknya juga telah menanyakan ke dinas pendidikan. Namun, lantaran belum ada SK untuk merger atau relokasi, pihak sekolah masih membuka proses penerimaan peserta didik baru. ’’Jadi tetap buka. Pendaftara­n melalui sistem online,’’ katanya.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? BERHARAP SOLUSI: Siswa SDN Tambak Langon 128 rencananya dipindahka­n ke sekolah lain yang lokasinya lebih jauh.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS BERHARAP SOLUSI: Siswa SDN Tambak Langon 128 rencananya dipindahka­n ke sekolah lain yang lokasinya lebih jauh.
 ?? RIZQY/JAWA POS ??
RIZQY/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia