Energik, Humoris, dan Penuh Kejutan
Perbanas Got Talent Bertabur Beragam Penampil Kreatif
SURABAYA – Agenda tahunan bertajuk Perbanas Got Talent kembali dihelat. Berlangsung pada Sabtu (21/7) di area lapangan STIE Perbanas Surabaya, para peserta merupakan mahasiswa semester II dari jenjang sarjana maupun diploma. Sepanjang pergelaran yang dilangsungkan siang hingga malam itu, aura yang sangat terasa adalah penampilan-penampilan khas anak muda yang energik, humoris, dan penuh kejutan.
Salah satu penampil yang diasuh mentor nomor 33 misalnya. Tim itu mengkreasikan pertunjukan bertajuk Karma. Selaras dengan judulnya, konten penampilan mereka terinspirasi dari acara berjudul serupa yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Namun, pemandu acaranya dipelesetkan menjadi Roy Kimochi. Sontak, penonton tak bisa menahan tawa.
Terlebih saat mahasiswa yang memerankan lakon sebagai Roy Kimochi itu berbicara dengan logat dan gaya yang nyaris mirip dengan Roy Kiyoshi. ”Tolong semuanya tenang, ya. Karena di sini saya mencium aroma-aroma dendam,” ujar pemeran Roy Kimochi yang membuat penonton semakin terbahak. Adegan-adegan lucu dalam penampilan itu dibumbui dengan suasana mistis yang dihadirkan lewat nyanyi-nyanyian ala sinden.
Kecerdikan para peserta tampak jelas. Di antaranya, mereka membuat mix and match lagu yang mengiringi penampilan. Contohnya, drama musikal dari para peserta binaan mentor 34. Mereka berakting ala Jack dan Rose di atas kapal Titanic dengan latar lagu My Heart Will Go On dari Celine Dion. Adegan itu diteruskan dengan dubbing akting pertemuan antara Dilan dan Milea di sekolah. Selain itu, ada
dubbing pertengkaran Roma Irama-Ani. Disusul joget bareng dengan lagu Kerja Libur Bagai Kuda yang viral di momen Ramadan lalu.
Masalah percintaan khas anak muda pun tak ketinggalan menjadi tema utama. Kelompok asuhan mentor 25 memilih tema itu untuk diangkat menjadi semacam drama musikal. Cerita utamanya mengenai tikung-menikung antarteman. ”Real life sih. Teman nikung pacar temannya,” ujar Shafira Maulida, salah seorang anggota yang menulis naskah drama. Totalitas akting dan konsistensi alur yang padu dari awal hingga akhir membuat kelompok itu diganjar sebagai juara.
Sementara itu, yang menempati peringkat II adalah kelompok binaan mentor 34. Mereka membuat penampilan apik kombinasi drama, musik, tari, dan pencak silat. Kelompok yang dibimbing mentor 1 meraih peringkat III. Mereka sukses memukau dewan juri dengan menyuguhkan
Siluet Show. Ekspresi, plot, dan dialog direfleksikan di balik kain putih yang terbentang di kegelapan. Malam itu, selain memunculkan tiga juara utama sebagai penampil terbaik, beberapa penghargaan lain diberikan. Di antaranya, Best Stand Kreasi hingga Best Mentor berdasar
polling.