Pribumi Juga Punya Kontribusi
SKUAD Prancis saat ini memang didominasi pemain ’’blasteran’’. Namun, bukan berarti personel dengan darah asli Prancis tidak memberikan kontribusi maksimal bagi Les Bleus.
Didier Deschamps, misalnya. Pelatih 49 tahun tersebut merupakan Prancis tulen. Eks pelatih AS Monaco dan Juventus itu piawai mengeluarkan semua potensi yang dimiliki timnya, terutama pemain muda. Didi –sapaan Didier Deschamps– berani memberikan kepercayaan kepada pemain Kylian Mbappe, yang kemudian dinobatkan sebagai pemain muda terbaik. Didi pula yang menanamkan rasa nasionalisme yang sangat besar kepada pemainnya. Tak peduli dari mana mereka berasal.
’’Inilah Prancis yang kami cintai. Ada perbedaan asal usul namun tetap bersatu sebagai tim secara utuh. Kami bermain dengan jersey yang sama,’’ kata Didi kepada BBC.
Pribumi lainnya yang punya kontribusi adalah bek kanan Benjamin Pavard. Pemain 22 tahun tersebut tidak hanya sukses mengemban tanggung jawab di sisi kanan pertahanan Prancis. Tapi, pemain yang dijuluki The New Lilian Thuram karena piawai dalam bertahan dan menyerang itu juga sukses meraih gelar individu.
Ya, Pavard dinobatkan sebagai pemilik gol terbaik Piala Dunia 2018. Gol yang terjadi pada menit ke-57 ketika melawan Argentina di babak 16 besar, mengalahkan beberapa gol cantik karya Cristiano Ronaldo, Luka Modric, dan Juan Quintero yang semuanya terjadi di fase grup.
’’Saya hanya berpikir untuk menendangnya saat bola datang. Bangga, terhormat, dan sedikit susah untuk dipercaya (mendapatkan predikat gol terbaik, Red),’’ ucap Pavard kepada situs resmi FIFA.