Jawa Pos

Jatah Beras untuk Warga Miskin Naik 10 Kg

Pemprov Ajukan Tambahan Dana

-

SURABAYA – Program distribusi beras bagi warga miskin atau kurang mampu –biasa disebut raskin– di Jatim yang digulirkan tahun ini mengalami perubahan signifikan. Pemprov Jatim memutuskan untuk menambah jatah distribusi bagi setiap penerima.

Akibatnya, anggaran program raskinyang­telanjurdi­alokasikan­di APBDJatim2­019takcuku­p.Pemprov pun mengajukan dana tambahan.

Tahun ini pemprov sudah mengalokas­ikan dana Rp 80 miliar untuk distribusi raskin. Awalnya setiap keluarga penerima memperoleh jatah 10 kg raskin.

Namun, dalam perjalanan­nya, ternyata jumlah beras yang didistribu­sikan tak ideal. Sebab, minimal distribusi beras bagi warga miskin di Jatim 20 kg. Dengan begitu, estimasiny­a, dibutuhkan dana Rp 160 miliar alias kurang separo.

Untukmemen­uhikekuran­ganitu, PemprovJat­immengajuk­antambahan danamelalu­iduapos.Pertamadar­i posbelanja­takterduga­Rp36miliar. Sedangkans­isanyayang­Rp43miliar diambilkan dari kas daerah.

Tambahan anggaran untuk program tersebut disepakati pimpinan DPRD dan Gubernur Jatim Soekarwo dalam rapat paripurna yang berlangsun­g kemarin. ”Tambahan anggaran ini nanti kami bayarkan ke Bulog. Dalam waktu dekat, distribusi beras segera dilakukan,” kata Soekarwo seusai rapat paripurna.

Gubernur dua periode itu menjelaska­n, keputusan pemprov untuk menambah jatah distribusi raskin tak lepas dari kondisi masyarakat miskin di Jatim. ”Sebenarnya angka kemiskinan sudah turun. Namun, yang masih jadi masalah adalah kedalaman kemiskinan. Makanya, kami inisiasi untuk menambah distribusi beras bagi warga miskin,” jelas dia.

Maksudnya, kemampuan warga miskin saat ini terus mengalami penurunan. Akibatnya, level kemiskinan mereka bertambah. ”Dari awalnya poor (miskin) jadi very poor (sangat miskin). Yang near poor (hampir miskin) jadi poor (miskin),” paparnya.

Dalam program itu, pemprov bekerja sama dengan Perum Bulog Jatim. Saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan lanjutan sebelum distribusi dimulai.

Sementara itu, pimpinan DPRD Jatim merekomend­asikan agar distribusi beras tersebut benarbenar tepat sasaran. ”Selain itu, kami minta penggunaan anggaran harus disesuaika­n dengan peraturan yang berlaku,” kata Wakil Ketua DPRD Kusnadi.

Sesuai rencana, pemprov bakal menggelar program beras bagi warga prasejahte­ra terhadap sekitar 250 ribu KK mulai pertengaha­n 2018. Tahun ini sejumlah program raskin diluncurka­n di Jatim. Awal tahun lalu pemprovpus­at telah meluncurka­n program beras subsidi yang dibagi dalam dua tahap untuk 127.851 rumah tangga.

Dari awalnya poor (miskin) jadi very poor (sangat miskin). Yang near poor (hampir miskin) jadi poor (miskin).’’

SOEKARWO Gubernur Jatim

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia