Berbagi Tugas demi Shakira
Jerry Aurum dan Denada Jaga Kekompakan
JAKARTA – Shakira, putri Denada Tambunan dan Jerry Aurum, tengah berjuang menjalani pengobatan leukemia. Kebersamaan Denada, Shakira, dan Jerry menghadirkan keharuan. Ikatan keluarga tetap terjalin erat meski Denada dan Jerry sudah bercerai.
Pada Kamis siang (26/7), Jerry menemui Jawa Pos di kantornya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tegar dan selalu tersenyum. Itulah yang dia tunjukkan. ’’Sedih pasti ada, tapi saya alihkan untuk selalu berpikir positif dan fokus ke penyembuhan putri saya,’’ ujar fotografer 42 tahun tersebut.
Sejak menerima kabar bahwa Shakira didiagnosis mengalami leukemia pada awal Juni, hati Jerry hancur. ’’Saya berharap, pindahin aja deh sakitnya ke saya,’’ kata Jerry, lantas menyantap gado-gado yang dibelinya siang itu.
Meski begitu, dia dan Denada sadar bahwa tidak ada gunanya bersedih dan menangis karena tidak akan memperbaiki keadaan. Sebagai orang tua, mereka harus bisa terlihat tegar dan kompak di hadapan Shakira yang tengah lemah.
Jerry berusaha menjadi sosok ayah yang selalu ada. Sebelumnya, dia dan Shakira hanya bisa bertemu seminggu sekali. Kini kondisi berubah. Dia harus selalu ada untuk Shakira. Denada pun sangat menyetujui kehadiran Jerry. ’’Sekarang Shakira butuh kedua orang tuanya meski kami sudah bercerai,’’ jelas alumnus Jurusan Desain Komunikasi Visual ITB tersebut dengan mantap.
Saat mendampingi Shakira di National University Hospital (NUH) Singapura, Jerry dan Denada kompak memberikan dukungan moral kepada buah hati mereka. Keduanya harus seiya sekata agar Shakira tidak bingung. Mulai menjelaskan penyakit hingga menenangkan Shakira ketika takut menjelang kemoterapi.
Salah satu hal yang dilakukan Denada dan Jerry adalah menghibur Shakira soal penampilan. Keduanya sama-sama menegaskan bahwa Shakira tetap cantik meski tubuhnya membengkak dan rambutnya rontok akibat kemoterapi. Jerry menyembunyikan rambut Shakira yang rontok, sedangkan Denada menutupi cermin dengan koran. Tujuannya sama: membuat Shakira tidak mencemaskan penampilannya.
Agar bisa sepakat, Jerry dan Denada sangat sering berdialog selama berada di Singapura. Mereka membahas banyak hal. Di antaranya, kebutuhan finansial, keperluan Shakira, dan rencana penyembuhan selanjutnya. Bahkan, sesekali mereka membicarakan hadiah atau sesuatu yang bisa membuat Shakira senang.
Dengan komunikasi intens bersama, kepanikan dan
Saya nggak mau pasang foto Shakira pas sakit. Saya ingin yang diingat orang adalah sosoknya yang sehat dan ceria.’’
emosi negatif dalam diri Jerry dan mantan istrinya itu berkurang. Bisa dibilang, musibah leukemia yang diderita Shakira justru memperkuat ikatan keluarga. ’’Shakira mendekatkan kami. Saya dan Denada jadi sepasang sahabat,’’ tutur Jerry dengan mata berkaca-kaca.
Dia dan Denada berhasil meruntuhkan ego dan rasa canggung demi kesembuhan dan kebahagiaan Shakira. Dari sini, kehangatan dan kebahagiaan perlahan hadir di tengah mereka. Jika sedang tidak dirawat inap, Shakira bakal diajak kedua orang tuanya untuk menginap di apartemen dekat NUH. Di sana ketiganya tinggal bersama di satu ruang. Mereka pun menjalani aktivitas seperti keluarga pada umumnya. ’’Kami main game, nyanyi, joget, makan bersama, sampai tidur bareng. Pokoknya cuma diisi dengan hal positif,’’ ceritanya.
Pembagian tugas hingga kini dilakukan dengan jelas. Jika satu orang menemani Shakira di kamar, yang lain harus mengurus administrasi atau memenuhi kebutuhan Shakira. Jerry dan Denada pun rela bolak-balik Jakarta–Singapura agar bisa berbagi tugas menjaga. Minggu depan Denada kembali ke Indonesia karena ada show. Giliran Jerry yang akan terbang ke Singapura untuk mendampingi Shakira.
Mereka harus bisa menenangkan Shakira untuk tetap mau makan meski pencernaannya terdampak kemoterapi. Bagi mereka berdua, itulah sebentuk perjuangan demi kesembuhan Shakira. ’’Kami berdua bakal tetap mengusahakan yang terbaik buat putri kesayangan kami,’’ tandas Jerry penuh harap.