Polisi Tembak Kaki Begal
Kerap Tendang Korban dari Atas Motor
SURABAYA – Erik Susanto hanya bisa meringis kesakitan saat jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya kemarin (27/7). Tulang kering kakinya tertembus timah panas petugas. Dia sampai dibopong para petugas saat rilis di halaman Gedung Anindita Mapolrestabes Surabaya.
’’Salah sendiri waktu ditangkap malah melawan,” ujar Kanitjatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Widoyoko
Kabarnya, ketika ditangkap, Erik memukul petugas hingga terjatuh. Dia juga hendak memukul dengan kayu sehingga petugas yang terjatuh tersebut langsung menembak kakinya.
Pria 30 tahun itu pun terjengkang dan mengerang. Dia menangis kesakitan saat dibawa petugas dari sebuah kos di Jalan Mawar, Tegalsari, dini hari kemarin.
Erik merupakan bandit raja tega. Dia tidak segan melukai korbannya dengan cara mengeroyok. Menurut Agung, kelompok Erik punya ciri khas memukuli korbannya sebelum merampas motor. Saat beraksi, Erik tidak sendirian. Dia ’’bermain” bersama tiga rekannya, Dika dan Irvin. Dua rekan Erik itu sudah ditangkap dan ditahan di Rutan Medaeng.
Aksi terakhir komplotan tersebut tercatat pada Juli 2017. Mereka merampas motor Honda Beat warna biru putih milik Surya Dani di kawasan Kedungklinter, Tegalsari. Remaja yang mengendarai motor di tengah malam bakal menjadi sasaran empuk kelompok itu. ’’Ya cari yang remaja saja. Gampang,” kata Erik.
Sebelum beraksi, mereka mabuk. Menurut Erik, hal itu dilakukan untuk menaikkan rasa percaya diri. Setelah itu, dia memetakan sasaran. Ketiga pelaku naik satu motor berboncengan dan berkeliling kota.
Dini hari itu, mereka melihat Surya naik motor sendirian. Remaja 14 tahun tersebut tergolong mangsa yang mudah. Para pelaku segera menghampiri dan memepet motor. Para bandit itu meneriakinya untuk mengetes mental korban. Begitu tahu Surya ketakutan, Erik segera menendang motor korban. Surya pun terperosok dan mencium aspal.
Menurut Erik, biasanya korban yang berani akan melawan. Jika dalam posisi seperti itu, mereka segera mengganyang korban dengan bogem mentah. Namun, saat merampas motor Surya, korban tidak melawan. Motor korban pun langsung dibawa kabur ke Bangkalan untuk dijual ke penadah.
Kasus yang menjerat komplotan begal itu tergolong kasus lama. Berdasar hasil pemeriksaan, tiga laporan resmi yang diterima petugas tercatat pada 2012, 2013, dan Juli 2017. Mereka beraksi di Kedungklinter, Tegalsari, Keputih, Sukolilo, dan Undaan.
Agung mengakui bahwa Erik merupakan bandit yang licin. Untuk menghilangkan jejak, tersangka melarikan diri ke luar kota. Dia bekerja di showroom mobil. Penangkapan Erik pada dini hari lalu merupakan hasil pemantauan petugas secara berkala. ’’Begitu tahu ada di Surabaya, langsung kami sikat,” jelasnya.