Jawa Pos

Puskesmas Butuh Tambahan Tenaga Medis

-

SURABAYA – Seluruh puskesmas di Surabaya sedang krisis tenaga medis. Banyak yang pensiun, tapi pemerintah belum mencabut moratorium pegawai negeri sipil (PNS) sejak tiga tahun lalu. Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya membuka lowongan itu, tetapi hanya sebatas tenaga kontrak.

Dengan perincian, kebutuhan dokter sebanyak 28 orang, psikolog 5 orang, perawat 28 orang, dan sopir ambulans 30 orang. Usia maksimal 35 tahun. Pendaftara­n itu ditutup kemarin (27/7).

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti menyatakan, idealnya perekrutan untuk tenaga medis dilakukan saat tes calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pemkot sudah mengajukan tes tersebut. Namun, hingga kini belum ada perkembang­an pasti. ”Karena sebenarnya Surabaya itu belanja pegawainya sangat proporsion­al. Perbanding­annya 30:70 dengan belanja modal. Sangat wajar jika ada CPNS,” kata politikus PKS itu.

Akhir tahun lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap­kan, sebanyak 70 persen APBD secara nasional digunakan untuk belanja pegawai. Namun, menurut Reni, kondisi di Surabaya tidak bisa disamakan dengan rata-rata nasional atau daerah lain. Karena itu, pemerintah pusat seharusnya membuka keran pendaftara­n CPNS untuk Surabaya.

Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita menyatakan bahwa pihaknya memang butuh banyak tambahan pegawai. Karena butuh cepat, rekrutmen dibuka untuk tenaga kontrak. ’’Untuk puskesmas dan TGC (tim gerak cepat, Red),” sebutnya.

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? TENAGA MUDA: Para perawat di Puskesmas Jagir saat pergantian sif sore kemarin. Saat ini dinas kesehatan bakal mengadakan rekrutmen tenaga kontrak.
DITE SURENDRA/JAWA POS TENAGA MUDA: Para perawat di Puskesmas Jagir saat pergantian sif sore kemarin. Saat ini dinas kesehatan bakal mengadakan rekrutmen tenaga kontrak.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia