Satu Jam, 150 Kilogram Ayam Ludes
SURABAYA – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya terus mengupayakan agar masyarakat tetap bisa menikmati protein hewani dari ayam yang beberapa akhir ini harganya berlipat-lipat. Salah satu caranya, dengan menghelat operasi pasar mandiri ayam broiler di Balai RW II, Jalan Wiyung Gang I, kemarin (27/7).
Operasi pasar tersebut dimulai pukul 09.00. Satu jam kemudian, 150 kilogram ayam ludes terjual. Bagaimana tidak, di tengah tingginya harga ayam di pasaran yang sudah mencapai Rp 37 ribu hingga Rp 40 ribu, pihak disdag memberikan ayam murah seharga Rp 30 ribu per ekor.
”Per ekor sekitar 1 kilogram,” ucap Kepala
Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati. Wiwiek juga menuturkan bahwa operasi pasar mandiri itu akan terus dilakukan sampai harga ayam kembali stabil.
”Karena ayam juga menjadi salah satu lauk utama bagi masyarakat. Jadi, akan kami usahakan semaksimal mungkin agar
mereka masih bisa menikmati protein hewani tersebut,” jelasnya. Operasi itu pun disambut sangat positif oleh masyarakat.
Tak sedikit warga yang antre dari pagi agar kebagian. Sri Hariyati, misalnya. Perempuan dari desa sebelah, Lidah Wetan, itu telah siap sejak pukul 08.00. ”Anak saya suka sekali sama ayam. Hampir tiap hari makan ayam,” ujarnya saat ditanyai alasan rela mengantre. Jadi, mau tidak mau, dia harus membeli ayam meski harganya saat ini sangat mahal.
Berbeda lagi Yatini Rasminingsih. Dia mengaku, jika harga ayam naik, dirinya memilih alternatif lauk yang lain. ”Biasanya tahu tempe atau nggak ya lele,” ucapnya. Namun, saat anaknya maupun sang suami sedang menginginkan lauk ayam, dia akhirnya membelinya meski harganya mahal. Karena itu, Yatini pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia memborong tujuh ayam sekaligus. ”Nggak apa-apa buat jagajaga,” ungkapnya.
Karena ayam juga menjadi salah satu lauk utama bagi masyarakat. Jadi, akan kami usahakan semaksimal mungkin agar mereka masih bisa menikmati protein hewani tersebut.” Wiwiek Widayati Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya